LINGKAR KEDIRI – Terpantau ada peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah AS ternyata gagal untuk membuat tenang kekhawatiran ketatnya pasokan global.
Kamis 14 April 2022 pagi ini, harga minyak kemudian terlihat mulai melonjak naik, selaras dengan para pedagang minyak utama diperkirakan akan menghindari barel Rusia.
"Pada akhirnya pasar menjalankan beberapa berita utama dari Rusia, yang menjadi lebih mengancam, dan itu terus menjadi lebih berisiko," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group, dilansir LingkarKediri dari Antara.
"Masih ada perdebatan tentang dampak apa yang akan terjadi,” tambahnya.
Pada Selasa lalu, Presiden AS Joe Biden menuduh Rusia melakukan genosida, dan Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman semuanya berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata.
Biden mencatat sistem artileri, pengangkut personel lapis baja, dan helikopter.
Lantas, perusahaan perdagangan global utama berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan minyak yang dikendalikan negara Rusia pada 15 Mei, kata sumber.