LINGKAR KEDIRI – Kenaikan suku bunga tidak akan menjadi pilihan pertama Bank Indonesia pada saat ini, kata wakil gubernur bank sentral kepada Reuters Global Markets Forum pada hari Jumat.
Hal ini bahkan ketika tingkat inflasi utama negara Indonesia dikabarkan naik tinggi setelah 7 tahun terakhir.
"Kami memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga kebijakan ... Tapi pada saat ini, saya pikir kami tidak akan menempatkan ini sebagai pilihan pertama dalam urutan kebijakan kami," kata Dody Budi Waluyo dalam sebuah wawancara, dilansir LingkarKediri dari Reuters.
Tingkat inflasi utama Indonesia naik menjadi 4,94% pada bulan Juli, di atas kisaran target Bank Indonesia (BI) 2% hingga 4%, tetapi tingkat inflasi inti tetap berada dalam target di 2,86%.
Seruan untuk kenaikan suku bunga juga meningkat setelah data awal bulan ini menunjukkan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu tumbuh 5,44% secara tahunan pada kuartal kedua, lebih dari yang diharapkan.
BI akan mengadakan tinjauan kebijakan bulanan pada 22 dan 23 Agustus.
Waluyo mengatakan BI akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah pasokan yang telah menekan harga konsumen.