“Permasalahannya adalah Indonesia ini bertetangga langsung dengan Malaysia dan dengan Singapura. Malaysia melakukan lockdown total, tapi di luar dugaan ternyata Singapura malah dia itu bilang kalau tidak akan memperketat,” tutur Denny Darko.
Sementara itu, Muhiddin Yassin selaku Perdana Menteri Malaysia mengungkapkan bahwa pemberlakuan lockdown merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Pasalnya Malaysia mengalami pertambahan kasus Covid-19 paling signifikan dan paling tinggi yang pernah terjadi.
Baca Juga: Rumah jadi Sasaran Tuyul, ini Cara Mengatasi Uang yang Sering Hilang Tak Wajar
Mengetahui hal tersebut, Denny Darko menyarankan agar Indonesia harus segera menemukan solusi sendiri demi mengentaskan kasus Covid-19.
“Indonesia harus menemukan jalannya sendiri. Indonesia dengan garis pantai yang sangat besar ini susah untuk mengawasinya. Oleh karena itu memang yang paling baik adalah kesadaran dari masyarakat,” ucap Denny Darko.
Kemudian, Denny Darko menjelaskan pernyataan seorang epidemiolog yang berasal dari Indonesia di Griffith University di Australia yaitu Dicky Budiman mengatakan bahwa angka positivity rate Covid-19 di Indonesia adalah 10 % sedangkan di Malaysia yang tengah menjalankan lockdown angka positivity rate Covid-19 hanya 6 %.
Baca Juga: Kabar Gembira, Aksara Jawa dan Sunda Akan Segera Hadir di Platform Digital
“Seharusnya Indonesia lebih tinggi daripada itu dan Indonesia belum lockdown, artinya kita harus lebih waspada lagi, karena kondisi Indonesia seharusnya lebih mengkhawatirkan dibanding di Malaysia,” jelas Denny Darko.
Denny Darko menyarankan agar pemerintah dan pihak oposisi harus bersatu untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
“Saya pikir pemerintah dan oposisi ini harus bersatu, harus bersama gimana caranya menekan semua, jangan setiap pemerintah mengeluarkan satu keputusan, sama oposisi digoreng untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah,” kata Denny Darko.***