Bongkar Penyebab Banjir Maut China Hingga Eropa Tewaskan Ratusan Orang, Ilmuwan: Cuaca Ekstrim Akan Meningkat

- 23 Juli 2021, 14:01 WIB
Banjir bandang di Jerman menyebabkan industri asuransi merugi hingga Rp85 miliar.
Banjir bandang di Jerman menyebabkan industri asuransi merugi hingga Rp85 miliar. /Reuters

LINGKAR KEDIRI - Di seluruh dunia, banjir mematikan telah merenggut ratusan nyawa hanya di bulan ini.

Kejadian tersebut terutama melanda Cina dan Jerman.

Hal tersebut menurut para pakar disebabkan adanya perubahan iklim global yang meningkat.

Selain itu hak demikian juga ditandai denga peristiwa cuaca ekstrem yang telah diramalkan akan meningkat.

Untuk diketahui, sedikitnya 25 orang di provinsi Henan, China tengah, tewas pada Selasa, termasuk belasan orang yang terjebak di kereta bawah tanah kota saat air mengoyak ibu kota wilayah Zhengzhou setelah hujan deras berhari-hari.

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Parah di Henan China Meningkat, Sebanyak 33 Orang Meninggal Dunia

Selain itu banjir menewaskan sedikitnya 160 orang di Jerman dan 31 lainnya di Belgia pekan lalu.

Bencana tersebut telah memperkuat pesan bahwa perubahan signifikan harus dilakukan untuk mempersiapkan peristiwa serupa di masa depan.

“Pemerintah pertama-tama harus menyadari bahwa infrastruktur yang telah mereka bangun di masa lalu atau bahkan yang baru-baru ini rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem ini,” kata Eduardo Araral, associate professor dan co-director Institute of Water Policy di Lee Kuan Yew School of Singapore. Kebijakan publik.

Di Eropa, perubahan iklim kemungkinan akan meningkatkan jumlah badai besar yang bergerak lambat yang dapat bertahan lebih lama di satu daerah dan menimbulkan banjir seperti yang terlihat di Jerman dan Belgia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 30 Juni di jurnal Geophysical Research Letters. 

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Dailly Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x