LINGKAR KEDIRI - Badan keamanan utama Australia telah menyoroti serangan keamanan siber besar yang dikaitkan dengan China.
Untuk diketahui, Australia bergabung dengan AS, Inggris, dan Uni Eropa untuk mengaitkan serangan pada server Microsoft Exchange ke China.
Mengatasi penyelidikan parlemen pada hari Kamis, bos Direktorat Sinyal Australia Rachel Noble mengatakan Beijing telah melewati batas.
“Apa yang terjadi … Untuk menggambarkannya dalam bahasa sederhana, itu akan seperti rumah dan bangunan memiliki 14 kunci di pintunya. Ketika pemerintah China mengetahui kunci yang salah di pintu, mereka masuk dan mendorong semua pintu itu terbuka, ”katanya.
Baca Juga: Ternyata ini Penyebab Penurunan IQ Seseorang, Mulai Dari Faktor Makanan hingga Kebiasaan Sehari-hari
Dirinya mengungkapkanbahwa kejadian tersebut merupakan jenis bagi semua kejahatan.
“Apa yang kemudian terjadi adalah ada kesempatan bagi semua jenis penjahat, aktor negara lainnya, sebut saja, untuk masuk di balik semua pintu terbuka yang disangga itu", Ungkapnya.
Dirinya juga mengklaim bahwa apa yang dilakukan oleh China adalah perbuatan yang melewati batas.
“Tindakan itu, dari sudut pandang teknis, melewati batas.”
Noble mengatakan serangan itu membahayakan sekitar 70.000 entitas dan bisnis Australia.