Network
LINGKAR KEDIRI – Pada hari kedua invasi Rusia ke Ukraina, NATO telah memutuskan untuk meningkatkan kesiapannya di sisi timurnya dengan mengerahkan ribuan tentara lagi dan mengaktifkan satuan tugas khusus.
Dilansir LingkarKediri dari laman 19fortyfive, selain itu, NATO akan mengirim lebih banyak senjata, termasuk sistem anti-pesawat, ke Ukraina dalam upaya untuk meningkatkan pertahanan negara itu terhadap invasi pasukan Rusia.
Baca Juga: Terbaru Kasus Pembunuhan Subang, Segera Terpecahkan Ada Alat Bukti Kuat di Atap Rumah?
Ribuan pasukan tambahan AS dan NATO akan dikerahkan di sisi timur Aliansi. Militer AS sendiri akan mengerahkan 7.000 tentara dari Divisi Infanteri ke-4.
“Kami menghadapi normal baru dalam keamanan Eropa. Di mana Rusia secara terbuka menentang tatanan keamanan Eropa. Dan menggunakan kekuatan untuk mengejar tujuannya. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan Belarusia atas tindakan merek,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam konferensi pers.
“Rusia sebagai agresor. Belarusia sebagai enabler. Keputusan Presiden Putin untuk melanjutkan agresinya terhadap Ukraina adalah kesalahan strategis yang mengerikan. Untuk itu Rusia akan membayar harga yang mahal untuk tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Dalam beberapa hari terakhir, Pentagon telah memposisikan ulang 32 helikopter serang AH-64 Apache dan delapan jet tempur siluman F-35A Lighting II di negara-negara NATO yang dekat dengan Ukraina.
Menurut pejabat pertahanan AS, Rusia telah mengerahkan sekitar 60 batalyon kelompok taktis di Ukraina dengan sekitar 30.000 hingga 60.000 tentara di darat.
