LINGKAR KEDIRI - Krisis masal di Sri Lanka semakin menghawatirkan.
Sri Lanka saat ini tengah berada di ujung tanduk.
Dana Moneter Internasional pada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka memiliki diskusi teknis yang bermanfaat dengan Sri Lanka yang dilanda krisis atas permintaan pinjamannya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 April 2022: Tiba-tiba Datang, Al Beri Kejutan Kepulangan Untuk Andin?
Sebagai negara kepulauan dengan populasi 22 juta, Sri Lanka berjuang untuk membayar impor.
Bank Dunia juga menyatakan sedang mempersiapkan paket bantuan darurat untuk mengurangi krisis.
Sri Lanka sedang berjuang melawan krisis utang yang menghancurkan, yang mengakibatkan langkanya pasokan makanan dan bahan bakar, dan pemadaman listrik yang berkepanjangan.
Lembaga pemeringkat telah memperingatkan potensi gagal bayar utang luar negeri Sri Lanka senilai $51 miliar, dan pihak berwenang tidak dapat meningkatkan lebih banyak pinjaman komersial karena penurunan peringkat kredit, kantor berita Reuters melaporkan.
Baca Juga: Negara di Dunia Panik Atas Keputusan Presiden Jokowi yang Melarang Ekspor CPO