Niat Rusia untuk Melucuti Ukraina Terancam Gagal, Negara G7 Sepakat Sokong Bantuan Besar-besaran ke Zelensky

- 15 Mei 2022, 09:00 WIB
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas Azovstal Iron and Steel Works yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 13 Mei 2022.
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas Azovstal Iron and Steel Works yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 13 Mei 2022. /REUTERS/Alexander Ermochenko/

LINGKAR KEDIRI - Invasi Moskow untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis, telah mengguncang keamanan Eropa.

Ukraina dan sekutu baratnya mengatakan klaim fasisme adalah dalih palsu untuk perang agresi yang tidak beralasan.

Perang telah mendorong Finlandia dan Swedia untuk meninggalkan netralitas militer mereka yang telah lama mereka hargai dan mencari keanggotaan NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara).

Baca Juga: SEA Games 31, Berhasil Taklukkan Myanmar, Vietnam Disebut Cetak Rekor Ini di Asia Tenggara

Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan kepada Putin melalui telepon bahwa negaranya yang berbatasan 1.300 km dengan Rusia ingin bergabung dengan NATO untuk meningkatkan keamanannya sendiri.

Putin mengatakan kepada Niinisto bahwa akan menjadi kesalahan bagi Helsinki untuk mengabaikan netralitasnya, kata Kremlin seraya menambahkan bahwa langkah itu dapat membahayakan hubungan bilateral.

Salah satu tujuan tindakan Rusia di Ukraina adalah untuk mencegah bekas republik Soviet bergabung dengan aliansi NATO.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang berbicara dengan Putin melalui telepon pada hari Jumat, mengatakan dia tidak mendeteksi tanda-tanda perubahan dalam pemikiran pemimpin Rusia tentang konflik tersebut.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Anime Boruto 249: Pertarungan Berlanjut, Araumi Siap Menghadang

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x