China Hianati Rusia? Raksasa Ekonomi Alibaba Berhentikan 40 Persen Staf di Rusia

- 15 Mei 2022, 09:15 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia, 9 Mei 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia, 9 Mei 2022. /Reuters/

LINGKAR KEDIRI - Perang Rusia Ukraina mengakibatkan hukuman bertubi-tubi yang harus ditimpa negara Putin.

Bahkan, Alibaba Group Holding (9988.HK) telah memberhentikan sekitar 40% staf di perusahaan patungannya di Rusia karena krisis Ukraina yang sedang berlangsung mengganggu bisnis lintas batas, Nikkei melaporkan pada hari Jumat.

Namun, raksasa e-commerce China tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: AS dan Rusia Saling Berkomunikasi, Tetapi Akui Tak Dapat Selesaikan Konflik Ukraina, Ada Apa?

Menurut seorang karyawan yang mengetahui masalah ini, laporan itu mengatakan tidak jelas apakah akan ada lebih banyak PHK.

Dan beberapa staf yang diberhentikan memilih untuk pergi secara sukarela dan beberapa direlokasi.

Divisi komersial terpukul paling keras, menurut laporan itu.

AliExpress Russia, perusahaan patungan yang diluncurkan pada 2019 oleh Alibaba dan mitra Rusia, mengoperasikan transaksi domestik dan lintas batas.

Baca Juga: Kasus Subang, Inilah yang Terjadi Jika Yosef Berada di Rumah TKP di Malam Pembunuhan, Ikut Jadi Korban?

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x