LINGKAR KEDIRI - Kremlin pada 27 Mei menuduh Ukraina menghentikan pembicaraan damai antara kedua belah pihak, sementara Zelensky mengatakan Moskow tidak siap untuk negosiasi serius.
“Para pemimpin Ukraina terus-menerus membuat pernyataan yang kontradiktif. Ini membuat kami tidak mungkin untuk sepenuhnya memahami apa yang diinginkan pihak Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada konferensi pers pada 27 Mei.
Sementara itu pada hari yang sama, Presiden Volodymyr Zelensky kembali menegaskan upayanya untuk mengatur pertemuan dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri permusuhan.
Namun, dia mengatakan bahwa tampaknya Moskow masih belum siap untuk negosiasi serius.
“Ada hal-hal yang perlu didiskusikan dengan pemimpin Rusia. Saya tidak ingin mengatakan bahwa kami berharap dapat berbicara dengannya, tetapi kami harus menghadapi kenyataan setelah apa yang telah kami lalui," kata Zelensky.
“Apa yang kita inginkan dari pertemuan ini? Kami ingin hidup kembali. Kami ingin merebut kembali kehidupan bangsa yang berdaulat di wilayahnya sendiri,” katanya.
Sebelumnya pada 23 Mei, Zelensky mengkonfirmasi bahwa Putin adalah satu-satunya pejabat Rusia yang bersedia dia temui untuk membahas cara mengakhiri permusuhan.