Network
LINGKAR KEDIRI - Banyak analis berspekulasi Kremlin bisa mengklaim kemenangan, setelah membuat beberapa keuntungan di Donbas, dan berencana mengakhiri konflik saat ini.
Rusia sebelumnya telah menjelaskan bahwa mereka berharap Ukraina akan mengakui semua wilayah yang telah dikuasainya, termasuk semenanjung Krimea, yang dicaploknya sejak 2014. Namun, Kyiv dengan tegas menentangnya.
Baca Juga: Kasus Subang, Proses Penyidikan Kedua Saksi Ini Terang-terangan Dimintai Keterangan Ini?
Pasukan Rusia mengendalikan seluruh pantai Azov, termasuk pelabuhan strategis Mariupol, seluruh wilayah Kherson pintu gerbang penting ke Krimea dan sebagian besar wilayah Zaporizhzhia. Ini bisa membantu Rusia mendorong lebih jauh ke dalam Ukraina.
Tidak seperti taktik sebelumnya, Rusia sekarang memaksa Ukraina untuk mundur dan tidak memperluas jalur pasokannya secara berlebihan.
Baca Juga: Kasus Subang Mulai Terungkap, Orang-orang Terdekat Tuti dan Amel Ini yang Tahu Sebenarnya?
Keir Giles, seorang ahli Rusia di konsultan Chatham House yang berbasis di London, mengatakan Rusia mengkonsentrasikan semua artilerinya pada satu area garis depan untuk bergerak maju dengan meratakan segalanya.
Mr Giles mengatakan Ukraina telah mengejar kebijakan fleksibilitas defensif, menyerah pada tempat-tempat yang wajar daripada memegang setiap inci dari wilayahnya.
Para pejabat Barat masih memuji kemampuan pasukan Ukraina, mengatakan bahwa pasukan Ukraina melawan balik dengan sengit, mengandalkan artileri dan mundur di beberapa daerah sambil secara teratur melancarkan serangan balik.
