Bahrain Buka Peluang Hubungan dengan Israel? Simak Penjelasannya

- 25 September 2020, 22:44 WIB
Bendera Israel dan Bahrain.
Bendera Israel dan Bahrain. /

Lingkar Kediri - Disaat konflik berkepanjangan antara Palestina dengan Israel, justru Bahrain membuka peluang hubungan dengan Israel.

Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, mengatakan dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-75, bahwa negaranya akan mengadakan hubungan dengan Israel untuk mengupayakan mengakhiri konflik Palestina-Israel.

Berdasarkan penelusuran Tim Lingkar Kediri dari Warta Ekonomi, Raja Hamad menyerukan upaya intensif untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel sesuai dengan solusi dua negara yang mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Hal ini berdasarkan resolusi legitimasi internasional dan Arab Peace Initiative.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Kediri, Jum'at 25 September 2020

Baca Juga: Laju Infeksi Penularan Covid-19 di Jakarta Pusat Menurun Pasca PSBB Jilid II

"Deklarasi untuk menjalin hubungan dengan Israel adalah pesan halus yang menekankan bahwa tangan kami terulur untuk perdamaian yang adil dan komprehensif," ujar Raja Hamad, Jumat (25/9/2020).

Pernyataan Hamad muncul sehari setelah delegasi resmi Israel melakukan kunjungan pertama ke Bahrain, sejak keduanya menandatangani kesepakatan normalisasi.

Pada 15 September, Bahran dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel di Gedung Putih. Seremoni penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Simak Persyaratan Agar Mendapatkan Kuota Internet Dari Kemendikbud

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x