Presiden Prancis Emmanuel Macron Minta Pemboikotan Diakhiri, Turki Dianggap Picu Ujaran Kebencian

- 27 Oktober 2020, 10:36 WIB
Tayyip Erdogan
Tayyip Erdogan /Reuters

 

LINGKAR KEDIRI - Turki dianggap memicu ujaran kebencian setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menghina Presiden Prancis.

Tuduhan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Prancis pada 25 Oktober 2020.

Diketahui bahwa Presiden Prancis Macron, mengeluarkan pernyataan tentang sekulerisme, kebebasan berpendapat, dan soal karikatur Nabi Muhammad, sebelum dan setelah pemenggalan guru di Prancis, Samuel Paty, oleh Muslim fundamentalis.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Rabu, 28 Oktober 2020 dan Klasemen Sementara

Setelah mengeluarkan pernyataan tentang Islam, Presiden Erdogan menyebut Presiden Emmanuel Macron dari Prancis "memerlukan perawatan mental".

Sebelumnya, presiden Prancis Macrom mengeluarkan pernyataan tentang sekulerisme, kebebasan berpendapat, dan soal karikatur Nabi Muhammad, sebelum dan setelah pemenggalan guru di Prancis, Samuel Paty, oleh Muslim fundamentalis.

Erdogan mengatakan, Macron membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental karena berjanji mempertahankan nilai-nilai sekuler dan melawan Islam radikal.

Pernyataan Macron itu diutarakan setelah seorang guru Prancis dibunuh karena mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.

Ratusan orang pun melakukan unjuk rasa di luar kediaman duta besar Prancis untuk Israel pada Sabtu malam kemarin.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x