LINGKAR KEDIRI - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan Twitter adalah platform media sosial (medsos) yang paling banyak berkontribusi menyebarkan ujaran kebencian dan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
Dia mengatakan temuan itu berdasarkan hasil catatan virtual police selama patroli di beberapa platform medsos sejak 23 Februari hingga 12 April 2021.
Baca Juga: 9 Makanan Sahur Ini Bisa Menahan Lapar Saat Puasa dan Kenyang Lebih Lama Sepanjang Hari
Baca Juga: Penderita Penyakit Jantung Bisa Aman Berpuasa Asalkan Perhatikan Hal Ini
Dia menyebutkan telah menjaring 195 akun penyebar ujaran kebencian dan SARA di platform yang didirikan oleh Jack Dorsey pada Maret 2006 itu.
"Sejak 23 Februari-12 April 2021, platform yang paling banyak muncul ujaran kebencian dan SARA ada di Twitter. Ada 195 akun media sosial Twitter (yang terjaring virtual police)," kata Ramadhan dalam keterangan resminya dikutip Lingkar Kediri, Minggu, 17 April 2021.
Baca Juga: 9 Makanan Sahur Ini Bisa Menahan Lapar Saat Puasa dan Kenyang Lebih Lama Sepanjang Hari
Baca Juga: Penderita Penyakit Jantung Bisa Aman Berpuasa Asalkan Perhatikan Hal Ini
Selain Twitter, kata dia, platform medsos yang paling banyak berkontribusi menyebarkan ujaran kebencian dan SARA selanjutnya yaitu Facebook, Instagram, dan YouTube.