LINGKAR KEDIRI – Ketindihan memang suatu hal yang tak asing lagi. Hampir setiap orang pernah mengalaminya, entah sering atau hanya sesekali saja.
Ketindihan biasanya sangat membuat kita merasa cemas, takut, dan khawatir.
Kondisi saat mengalami ketindihan, tubuh kita menjadi sulit untuk digerakkan, bahkan ingin berteriak pun kita tak dapat melakukannya.
Baca Juga: Tak akan Hadiri Pelantikan Biden, Donald Trump Dianggap Tak Layak jadi Presiden AS
Baca Juga: Ungkap perasaaan Laela untuk Tirta dan Erik, Sinopsis Cinta Nikita Sabtu 09 Januari 2021
Sebenarnya ketindihan tidaklah berbahaya. Ketindihan (Sleep paralysis/kelumpuhan tidur) dapat dijelaskan secara medis.
Ketika tidur, aktivitas otak mengalami dua hal berbeda. Pertama adalah tidur aktif (Rapid Eye Movement (REM), dan kedua adalah tidur Non-Rapid Eye Movement (Non-REM).
Untuk tidur Non-REM mungkin akan menghasilkan gerakan seperti berjalan saat tidur atau mengigau.
Baca Juga: Kabar Terbaru Daftar Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021, Catat Nominalnya