LINGKAR KEDIRI – Tidak dapat dipungkiri kasus Covid-19 di Indonesia semakin meningkat di setiap daerah, dengan jumlah total orang terkonfirmasi positif lebih dari dua juta kasus dan bisa bertambah.
Hal itu berdampak pada penuhnya rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya dan berakibat pada tidak tertanganinya pasien secara intensif, salah satu alternatif lainnya adalah dengan isolasi mandiri.
Pasien Covid-19 yang dengan menjalani isolasi mandiri, penting untuk memperhatikan gejala yang dialami guna untuk penanganan yang lebih lanjut agar tidak bertambah memburuk kondisinya.
Dilansir dari akun Instagram satgascovid19.karawang, untuk memperhatikan penanganan pasien Covid-19 yang sedang isoman perlu diketahui jenis gejalanya yakni sebagai berikut :
Pasien yang terpapar Covid-19 yang boleh menjalani isoman adalah pasien yang memiliki gejala ringan, atau tidak bergejala, bukan lansia atau tidak memiliki penyakit komorbid, rumah dan lingkungan memenuhi syarat tertentu.
- Gejala ringan berupa, flu, batuk, nyeri otot, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, mual, muntah, mata merah, hilang penciuman/perasa, dan seperti rasa masuk angina.
- Gejala Sedang, dapat berupa gejala ringan yang ditambah dengan batuk dan sesak nafas frekuensi >20x/menit, saturasi oksigen <95persen.
- Gejala berat, berupa gejala sedang yang ditambah batuk, sesak tambah berat, saturasi oksigen turun <90persen, kadang belum ada sesak, Happy Hypoxia, cenderung mengantuk, kejang, dan tidak sadar.
Jika terjadi gejala sedang sampai dengan berat pada pasien Covid-19 yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah, maka harus segera dibawa ke rumah sakit, karena terjadi perburukan gejala.