LINGKAR KEDIRI – Wabah cacar monyet terus membengkak di seluruh dunia, membuat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada hari Sabtu kemarin menyatakannya sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Penunjukan itu berarti bahwa tanggapan internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Sehingga dapat mendorong negara-negara anggota untuk menginvestasikan lebih banyak dana dalam vaksin, perawatan, dan sumber daya lain untuk mengekang penyakit ini.
Banyak dari alat penting ini masih belum tersedia secara luas, bahkan di Amerika Serikat.
Pesan kesehatan masyarakat seputar risiko individu dan akses ke perawatan tidak selalu jelas; klinik yang melakukan pengujian dan petugas dinas kesehatan yang menindaklanjuti pasien sering kurang koordinasi; distribusi vaksin terlambat; dan pilihan pengobatan tetap tidak jelas.
Untuk membuat segalanya lebih rumit, gejala cacar monyet mungkin terlihat berbeda dalam beberapa kasus. Orang yang sakit tidak selalu mengalami demam tradisional, nyeri dan ruam di seluruh tubuh.
Baca Juga: Jisoo Blackpink dan Lisa Sabet Penghargaan Wanita Tercantik di Dunia, Publik Kini Mengakui
Banyak pasien hanya mengalami sedikit pustula, terutama di area genital, dan menurut pejabat kesehatan, penyakit ini terutama menyebar di jaringan pria yang berhubungan seks dengan pria.