LINGKAR KEDIRI - Biaya larangan ekspor oleh pemerintah Indonesia diperkirakan sebesar 400 juta dolar per bulan.
Hal itu didapat dari pendapatan negara yang hilang.
India yang merupakan pembeli minyak sawit terbesar dunia, sebelumnya membeli dua pertiga pasokan dari Indonesia.
Tetapi akhir-akhir ini India mulai membeli lebih banyak dari Malaysia dan Thailand
"Kami mengalami kerugian bulan ini karena pengiriman Indonesia tidak dapat mendarat karena larangan tersebut. Kami membeli dari pemasok lain dengan harga lebih tinggi," kata pembeli minyak sawit yang berbasis di Mumbai.
Sebuah penyulingan minyak nabati yang berbasis di Bangladesh juga menyatakan frustrasi atas keputusan Indonesia.
"Indonesia adalah pemasok terbesar kami dengan pangsa pasar lebih dari 80%. Tapi kami akan menurunkan ketergantungan bahkan jika Indonesia menghapus semua pembatasan," kata kilang yang berbasis di Dhaka itu.