LINGKAR KEDIRI - Presiden Indonesia Joko Widodo telah setuju untuk mengizinkan ekspor minyak sawit dilanjutkan setelah larangan tiga minggu.
Meskipun tidak jelas seberapa cepat pengiriman ekspor akan dilanjutkan mengingat aturan yang menyertainya bertujuan untuk mengamankan pasokan domestik.
Perubahan kebijakan ekspor Indonesia yang sering terjadi telah membuat pasar minyak nabati terguncang dan meningkatkan kekhawatiran tentang harga pangan global.
Indonesia adalah pengekspor minyak sawit terbesar dan minyak sawit ini digunakan dalam segala hal mulai dari margarin hingga sampo.
Bahkan minyak sawit Indonessia menyumbang sekitar 60% dari pasokan dunia.
Indonesia juga membuka kembali ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan beberapa produk turunannya mulai 23 Mei tetapi izin ekspor akan diperlukan untuk menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi apa yang disebut Kewajiban Pasar Domestik (DMO).
Pemerintah belum memberikan rincian DMO kepada publik, tetapi Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan targetnya adalah menyimpan 10 juta ton minyak goreng di rumah.
Baca Juga: Jika Sudah Mengetahui Hal Ini, Jangan Diabaikan, Sebab Risiko Tinggi Terserang Stroke