LINGKAR KEDIRI - Rencana Indonesia untuk membentuk provinsi baru di wilayah timur Papua yang miskin belum didiskusikan secara memadai dengan penduduk setempat dan tidak layak.
Anggota parlemen mengumumkan pada bulan April bahwa parlemen akan mempertimbangkan untuk menambahkan tiga provinsi ke dua provinsi di wilayah tersebut.
Pengumuman tersebut diangkat dari orang Papua di beberapa kota tentang apa yang mereka lihat sebagai perambahan Jakarta ke wilayah yang kaya sumber daya.
Baca Juga: Detik-detik Kasus Subang Terungkap, 24 Mei Yosef Datang ke Polres Subang Diperiksa Kembali?
Gubernur Lukas Enembe dari provinsi Papua mengatakan, bahwa tidak ada cukup sumber daya untuk menjalankan provinsi baru dan bahwa orang Papua tidak dikonsultasikan secara memadai tentang rencana tersebut.
“Hanya sedikit orang kami di sini untuk membuat provinsi baru,” katanya, seraya menambahkan bahwa blok administratif baru dapat menyebabkan masuknya orang dari luar Papua.
Papua dan Papua Barat membentuk bagian barat pulau New Guinea, dengan luas daratan yang sebanding dengan Swedia dan populasi 5,4 juta. Bagian timur pulau adalah negara Papua Nugini.
Bagian barat telah menyaksikan perjuangan kemerdekaan sejak dimasukkan ke dalam Indonesia di bawah referendum 1969.