LINGKAR KEDIRI - Tengah beredar belakangan ini, kabar mengenai foto dan video terbelahnya Gunung Salak di Perbatasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat yang viral.
Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) respon cepat terkait kabar tersebut, pihaknya menjelaskan jika fenomena tersebut terjadi akibat tanah longsor.
Tanah longsor ini dipicu karena hujan dengan intensitas yang lebat disertai angin kencang pada Senin, 21 September 2020 lalu.
Baca Juga: BMKG: Masih Riset, Jangan Panik! isu Gempa Megathrust dan Tsunami Indonesia, Update 27 September
Baca Juga: Potensi Tsunami Ancam 12 Wilayah Indonesia, Evakuasi Hanya ada Waktu 15-17 Menit
Menurut laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis, 24 September 2020, curah hujan yang lebat mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan membuat longsor di bibir sungai.
Melansir dari laman Zona Jakarta pada 27 September 2020, "Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir" kata Kepala BNPB Doni Monardo.
Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.
Baca Juga: Potensi Tsunami Pantai Selatan Jawa dengan Tinggi 20 M, Begini Penjelasan dan Riset Pakar ITB