LINGKAR KEDIRI – Satu peristiwa kelam dari sekian banyak kisah di bangsa ini, Indonesia, adalah peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) yang gemparkan tanah air pada tahun 1965. Dari pembunuhan masal para jenderal hingga kaum perempuan anggota Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan sebagian istri dari anggota PKI yang tak luput dari fitnah besar kala itu.
Dalam peristiwa berdarah itu, para jenderal dibunuh oleh orang tak dikenal dan Partai Komunis Indonesia (PKI) dituduh menjadi dalang akibat peristiwa kelam itu.
Pasca peristiwa pembantaian masal para jenderal yang mayatnya dibuang dan ditemukan ke lubang buaya, puluhan orang ditangkap dengan tuduhan PKI adalah dalang dibalik semua itu.
Baca Juga: Indonesia Siaga Penuh! Pemberontakan Timor Leste Hampir Membunuh Ramos Horta Kala itu
Baca Juga: APBN Remuk, Xanana Gusmao Suruh Rakyatnya Hengkang dari Timor Leste
Terlepas dari siapa sebenarnya dalang dibalik pembunuhan para jenderal kondang kala itu, ada juga korban yang mungkin luput dari cerita sejarah yang kita tahu dari literasi yang banyak beredar.
Tuduhan sembarangan juga diberikan kepada kaum perempuan. Fitnah besar itu mengatakan mereka menari-nari seksual tanpa busana, memotong kelamin para jenderal, mencungkil matanya, lalu para jenderal mati dan jasadnya di buang ke Lubang Buaya.
Kaum perempuan yang dituduh ini beberapa dari mereka merupakan anggota Gerwani yang juga berperan dalam Barisan Tani Indonesia (BTI), beberapa juga dari istri yang suaminya anggota PKI.
Baca Juga: Timor Leste Krisis, Ramos Horta: Bank BUMN Indonesia Pembunuh Ekonomi!