Akademi Komunitas Vs SMK Fast Track, HMI Blitar Dorong AKN Putra Sang Fajar Harus Lebih Kreatif

- 25 September 2020, 17:49 WIB
Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Indonesia Bersatu Mohammad Nuh (kiri) dan Mendikbud Kabinet Indonesia Maju Nadiem Makarim (kanan)
Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Indonesia Bersatu Mohammad Nuh (kiri) dan Mendikbud Kabinet Indonesia Maju Nadiem Makarim (kanan) /Reno Esnir/Kolase Antara dan Antara Foto

LINGKAR KEDIRI - Inilah gagasan baru Nadiem Makarim Mendikbud era 2020 melalui Direktur Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto yang seolah berlawanan dengan program Menteri Pendidikan di era Mohammad Nuh yang mengusung konsep Akademi Komunitasnya. Hal ini di sampaikan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Blitar Nuris.

"Kami melihat adanya upaya mereduksi sistem kuliah yang seolah menandingi program SMK Fast Track ini, karena jenjang yang akan di dapatkan sama yaitu Ahli Muda (A.Ma)", ungkapnya.

Nuris pun menilai bahwa gagasan yang di tawarkan pemerintah atas dasar solusi terhadap tingkat pengangguran yang semakin hari semakin meningkat serta kebutuhan akan kompetensi skill yang di akui ini hanya sebuah event tahunan kepemimpinan yang tidak lebih dari event upacara tahunan ketika 17 agustusan.

Baca Juga: Inilah 10 Universitas Peraih LPDP Terbanyak di Indonesia

Nuris menambahkan, "tidak adanya rule, benang merah antara periodesasi kepemimpinan serta program kerakyatan, banyaknya program yang tumpang tindih seolah hanya bersifat meningkatkan popularitas semata. Seperti program AK (Akademi Komunitas) yang dulu di sampaikan untuk menjembatani Perguruan Tinggi dengan SMK, sekarang membentuk SMK Fast Track yang seolah menimpali gagasan Mendikbud 2012, hal ini tak ubahnya pencitraan nasionalisme dengan upacara tiap 17an yang tidak memiliki ruh kebangsaan".

Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya

Dalih mau memperbaiki sistem, justru hal ini di nilai sebagai sebuah sistem yang absurd.

Lebih lanjut, Nuris juga mengingatkan kepada Akademi Komunitas Negeri (AKN) Putra Sang Fajar Blitar agar lebih kreatif.

"Kampus AKN yang di rintis di eks RSUD Mardi Waluyo yang saat ini di bangun, tidak menjamin eksistensi AKN di Blitar akan siknifikan apalagi di tengah situasi berbagai macam perguruan tinggi strata satu (S1) di Blitar yang semakin menancapkan tajinya seperti Universitas Islam Balitar (Unisba), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara (Stieken), Sekolah Tinggi Islam Tarbiyah (STIT), Universitas Malang PGSD, Politeknik Kesehatan (Poltekes), Patria Husada, dan lainya.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x