LINGKAR KEDIRI – Saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021 yang digelar daring dan luring di Balairung UGM, Yogyakarta, pada Minggu 2 Mei 2021, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono tidak menginginkan Program Merdeka Belajar di kampus menghasilkan lulusan sarjana generalis, yang tidak memiliki keilmuan mendalam di satu bidang tertentu.
"Dalam segala keleluasaan yang diberikan kepada kita untuk berkreasi dalam menjalankan Merdeka Belajar, perlu kita jaga bersama agar jangan sampai program Merdeka Belajar justru menghasilkan sarjana generalis," ujar Panut.
Dilansir dari Lingkar-Kediri.com dari Antara, Panut menjelaskan, lulusan sarjana yang tidak punya kedalaman ilmu sesuai dengan program studi yang ditempuh akan merugi, karena yang dibutuhkan dari lulusan perguruan tinggi adalah keahlian dalam bidang khusus.
Panut menambahkan, program Merdeka Belajar itu ditujukan untuk memperkaya keilmuan dan wawasan mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja dan masyarakat. Oleh karena itu, pengelola departemen dan program studi selaku pemilik kurikulum mengambil dan meramu pilihan jalur merdeka penuh, jalur kombinasi, dan jalur biasa.
Meski demikian, dia menekankan, implementasi Program Merdeka Belajar harus selaras dengan standar pendidikan perguruan tinggi yang berlaku secara internasional.
"Karena kompetensi lulusan UGM harus setara, tidak boleh kalah dengan lulusan pada jenjang yang sama dari perguruan-perguruan tinggi top di dunia," ujarnya.