LINGKAR KEDIRI – Tidak hanya dari sisi ekonomi dan pendidikan, salah satu parameter kemajuan Negara adalah penurunan angka kematian ibu dan anak, sebagaimana diserukan oleh Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI).
Penurunan angka kematian ibu dan bayi juga menjadi bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia dan mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Oleh sebab itu POGI menyatakan untuk terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan reproduksi di Indonesia yang tercermin dari parameter angka kematian ibu bayi serta kejadian stunting.
Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Baca Juga: Israel Ancam Ambil Alih Jalur Gaza, Netanyahu: Untuk Menghentikan Serangan Hamas
"Data terakhir tercatat angka kematian ibu Indonesia sekitar 305 per 100 ribu kelahiran hidup (Susenas tahun 2015) dan angka kematian bayi 24 per 1.000 kelahiran bayi pada tahun 2017.
Hal ini berarti setiap tahun tercatat kurang lebih 15 ribu kematian ibu dari kurang lebih 5 juta kelahiran hidup setiap tahunnya," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat POGI dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K).