Angka Kematian Akibat COVID-19 Tinggi, Permintaan Peti Mati di Tulungagung Alami Peningkatan

- 14 Juli 2021, 12:28 WIB
Proses pembuatan peti mati
Proses pembuatan peti mati /KABAR LUMAJANG/Rifqi Danwanus

 

LINGKAR KEDIRI – Seiring terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dan angka kematian yang tinggi, permintaan peti mati di tingkat perajin di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu pasangan perajin peti mati, Supono (70) dan Suhajar (60) menceritakan bahwa tempat usaha mereka saat ini rata-rata dapat menjual 5-6 unit peti mati dalam berbagai ukuran.

Semetara pada kondisi normal, mereka hanya membuat 2-3 unit peti mati.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Akan Tetap Menikah Meski PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Ramalan Denny Darko

Kendati demikian, produk peti mati yang mereka buat belum sebanyak pelaku usaha peti mati di tempat lainnya.

Suhajar dan Supono saling bekerja sama, di mana Suhajar berperan membantu Supono membuat peti mati. Sementara Supono sendiri yang menyediakan modal dan akses pemasaran.

Pasalnya, Supono hanya mengandalkan peralatan tradisional seperi gergaji, palu, pensil, serta meteran pengukur.

“Awalnya kami membuat peti mati untuk memenuhi kebutuhan perkumpulan (Tionghoa), namun sekarang sudah banyak permintaan dari masyarakat umum maupun rumah sakit,” ungkap Suhajar pada Selasa, 13 Juli 2021 sebagaimana dikutip dari laman Antara.

Sementara, satu peti mati dengan bahan partikel selebar1,5 cm bisa mereka selesaikan dalam waktu sekira dua jam.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x