Agustus Ini, Pendapatan Pengrajin Piala di Tulungagung Anjlok

- 10 Agustus 2020, 07:01 WIB
Ilustrasi, Beberapa orang sedang marakit piala/Anatara
Ilustrasi, Beberapa orang sedang marakit piala/Anatara /

Lingkar Kediri- Pembatasan aktivitas yang melibatkan banyak orang sebagai penerapan protokol kesehatan ditengah pandemi berdampak secara ekonomi di masyarakat.

Hal tersebut dialami salah satunya para pengrajin paket produk piala berbahan baku marmer di Tulungagung, Jawa Timur.

Dikutip Lingkar Kediri dari laman ANTARA, menjalang puncak perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia permintaan paket tropi masih sepi.

Baca Juga: Twitter Muncul dari Daftar Pelamar Baru untuk Akuisisi TikTok di Amerika Serikat

Sebagaimana diungkapkan Imam Mahfudin dan Ima Darwati, pasangan pelaku usaha "Sygma Trophy".

"Masih sepi-sepi saja ini. Belum ada geliat seperti tahun lalu. Kalau tahun lalu kan jam segini ini (pekan pertama Agustus) harusnya sudah panen raya. Ya, mungkin ini terkait dengan kebijakan protokol kesehatan" kata Imam.

"Kemudian kegiatan-kegiatan ataupun perlombaan ditiadakan demi mengantisipasi persebaran COVID-19 di tengah masyarakat," lanjutnya.

Permintaan dari beberapa instansi maupun kelompok masyarakat hingga pemerintah desa memang masih ada. Namun volumenya jauh menurun.

Baca Juga: Perayaan Ritual Adat di Ciptagelar Sukabumi Terapkan Maklumat untuk Batasi Pengunjung

Secara omzet, tahun lalu Imam dan Ima mengaku perputaran uang yang bisa mereka kelola dari produksi piala/trofi berbahan dasar marmer bisa mencapai Rp200 juta.
Sementara tahun ini, Imam menaksir angkanya tidak sampai Rp140 juta.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x