Cek Fakta: Penggunaan Vaksin Sebabkan Kematian Dini, Sisa Hidupmu Tinggal 2 Tahun Lagi

- 29 Mei 2021, 15:29 WIB
Foto Ilustrasi vaksin COVID-19
Foto Ilustrasi vaksin COVID-19 /Alexandra_Koch/pixabay

LINGKAR KEDIRI – Ditengah isu penyebaran Covid 19 dengan varian baru, beredar informasi terkait vaksinasi yang membuat umur penggunanya menjadi lebih pendek.

Yang cukup mencengangkan, bahwa klaim ini disampaikan oleh Michael Yeadon yang merupakan mantan Ketua Saintis di Firma Vaksin Pfizer.

Adapun isi dari pesan yang disampaikan Michael Yeadon terkait vaksin di tengah pandemic di seluruh dunia yakni :
"YANG SUDAH DIVAKSIN SIAP2 MATI DINI”
Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini sudah sangat terlambat untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup manusia.

Baca Juga: Cek Fakta: Ayu Ting Ting Sebut Ivan Gunawan Bencong Halu, Ngaku-Ngaku Pernah Cium Bibirnya

Michael Yeadon memperingatkan agar mereka yang belum di vaksin tetap berhati-hati agar dapat menjaga keberlangsungan hidup umat manusia.

Dia menyebutkan bahwa pada hari ini jumlah dari angka kematian semakin meningkat dan tingkat kehidupan manusia sudah sangat menurun.

Selepas dilakukannya penyuntikan vaksin pertama terdapat sejumlah 0.8% akan mati dalam masa 2 minggu.

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Sejarah Gagasan Soekarno Menjadi Dasar Negara

Dikatakannya bahwa mereka yang saat ini mampu bertahan hidup pada hari ini, hanya akan bertahan hidup 2 tahun lagi, namun kemampuannya tersebut dikurangi dengan penambahan top-up suntikan vaksin.

Penambahan vaksin yang sedang dibuat sekarang adalah untuk menyebabkan pelemahan pada fungsi organ tertentu dalam badan manusia - termasuklah jantung, paru-paru dan otak.

Profesor Mike Yeadon menyatakan tujuan terakhir pemerintah menyediakan vaksin yang diwajibkan pada masa kini hanya menyebabkan pengurangan populasi secara besar-besaran yang mana akan membuat semua perang dunia, bila digabungkan, kelihatan satu produksi Mickey Mouse.

Baca Juga: Memakai Jilbab dan Tunjukkan Foto Intim, Oknum Kepala Sekolah ini Diduga HP Miliknya Disadap

"Milyaran manusia kini sudah dibawa kearah kematian yang tidak diketahui dan menyengsarakan,” ujarnya. Dikutip oleh Lingkar Kediri pada Sabtu 29 Mei 2021 yang sebelumnya pernah tayang di artikel KabarBesuki.com dengan judul “Siap-Siap Mati Dini dalam Jangka 2 Tahun Setelah Divaksin, Apa Benar? Ini Faktanya”

Orang yang telah melakukan proses suntik vaksin akan segera mengalami proses percepatan kematian dan diperkirakan masa paling lama sesorang bertahan hidup selama 3 tahun

Faktanya, dilansir dari Reuters Fact Check ditemukan sebuah artikel berjudul "Fact check: Ex-Pfizer scientist repeats COVID-19 vaccine misinformation in recorded speech" pada 21 Mei 2021.

Baca Juga: Sempat Gagal Nikah dan Trauma, Kini Ayu Ting Ting Mengaku Merasa Kesepian

Ternyata, Michael Yeadon sudah berulang kali mengeluarkan klaim terkait teori konspirasi tentang pandemi Covid-19.

1. Orang Tanpa Gejala Tidak Bisa Menularkan Penyakit.

2. Orang yang sudah terinfeksi covid-19 ataupun sudah divaksin bisa kebal pada varian baru.

3. Vaksin covid-19 memberikan efek samping mengerikan hingga kematian.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Ungkap Fakta bahwa Vicky Prasetyo Menyesal Meminang Mantan Deddy Corbuzier jadi Istri

Disisi lain, beberapa media Internasional pun pernah memuat sebuah klaim dari Mike Yeadon dan menjelaskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar yang jelas dan juga klaim tersebut juga tidak memiliki bukti ilmia atau empiris .

Kesimpulannya bahwa menyebarnya pesan berantai dan klaim yang mengungkapkan bahwa pengguna vaksin akan memiliki umur lebih pendek adalah Hoax.

Dengan adanya pesan berantai dan klaim yang menyebutkan bahwa usai divaksin akan menghadapi kematian dua tahun kemudian merupakan informasi hoax.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x