Cek Fakta: Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Dikabarkan Mengandung DNA Babi, Benarkah? Simak Begini Faktanya

- 24 September 2021, 19:00 WIB
ilustrasi vaksin Sinovac dan AstraZeneca
ilustrasi vaksin Sinovac dan AstraZeneca /pixabay.com/Alexandra Koch

Faktanya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah resmi menerbitkan sertifikat halal pada vaksin Sinovac.

Sementara itu, yang masih jadi perdebatan yaitu kandungan vaksin AstraZeneca yang diduga mengandung tripsin babi.

Dosen Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Aluicia Anita Artarini dan tim University Oxford sesuai dokumen AstraZeneca, telah melakukan uji klinis.

Baca Juga: 7 Daerah Ini Sudah Terbebas dari Gangguan Internet Telkomsel dan Indihome, Cek Daerahmu Sekarang!

Tenyata kandungan vaksin AstraZeneca mengandung enzim tripsin yang berasal dari jamur, bukan babi.

Meski begitu, enzim tripsin tersebut tidak dimasukkan ke dalam formula vaksin, namun hanya digunakan sebagai pemotong sel mamalia yang AstraZeneca beli dari bank sel, Thermo Fisher.

Selain itu, kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah mengklaim bahwa vaksin AZ tidak mengandung DNA babi.

Baca Juga: Minum Air Kelapa Setelah Vaksin Diisukan Timbulkan Dampak Berbahaya, Cek Faktanya Sekarang!

Maka, berdasarkan data dan fakta dapat disimpulkan bahwa informasi yang mengklaim vaksin Sinovac dan AstraZeneca mengandung DNA babi adalah tidak benar alias hoaks.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah