Diagnosa Penyakit Stroke, Hanya Dengan Berdiri Satu Kaki Selama 20 Detik, Benarkah?

- 8 Oktober 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi stroke.
Ilustrasi stroke. /

LINGKAR KEDIRI – Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengatakan bahwa mendeteksi stroke sangat mudah, yakni hanya dengan berdiri menggunakan satu kaki selama 20 detik.

Narasi tersebut berbunyi:

“Deteksi dini kemungkinan terjadinya stroke, bukanlah diagnosa, tapi merupakan cara mengetahui keungkinan terjadinya stroke yang harus ditindak lanjuti dengan pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 9 Oktober 2021, Libra Makan Hasil Olahan Sendiri, Scorpio Waspada Jajanan Luar

Jika seseorang tak bisa berdiri dengan satu kaki selama 20 detik, maka kemungkinan terjadinya stroke.

Karena untuk melakukan tugas itu diperlukan keseimbangan yang memerlukan peredaran darah yang prima ke otak. Hal ini juga sudah diungkapkan pada jurnal Stroke American Heart Association…”

Lantas apakah benar informasi yang menyatakan diagnosa stroke hanya dengan berdiri satu kaki selama 20 detik?

Baca Juga: Sinopsis Film Mr. Right, Kisah Romansa Penuh Aksi Komedi Seorang Pembunuh Bayaran

Faktanya, sesuai penelusuran Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO).

Menyatakan bahwa berdiri dengan satu kaki selama 20 detik bukanlah cara yang bisa diandalkan untuk mendiagnosis stroke.

Diagnosis stroke membutuhkan lebih dari satu kriteria. Jika hanya mengandalkan satu metode saja, maka bisa menyebabkan kesalahpahaman cukup besar.

 Baca Juga: Sinopsis Film Under Siege, Aksi Menantang Mantan Anggota Navy Seal Terseret dalam Drama Pembajakan Kapal Laut

Sedangkan gejala yang paling menonjol pada pasien stroke diantaranya termasuk kesulitan berbicara atau Bell's palsy (kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah) dan kelemahan lengan serta kaki.

KOMINFO telah mengkategorikan berita ini sebagai palsu atau hoaks.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah