LINGKAR KEDIRI - Belakangan viral kabar yang menyatakan bahwa Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut digebuk kanan kiri, kelompok ini seketika dibumi lenyapkan.
Jagat media sosial pun buat heboh pasalnya Menag dengan sifat dan kepribadiannya yang sangat baik akan dilengserkan oleh beberapa kelompok yang tak suka kepada Yaqut.
Kabar tersebut ternyata bersumber dari unggahan video kanal YouTube Pakde TV, dengan tajuk yang cukup menarik sebagaimana judul "Berita Terkini ~ Meski Di Gebuki Kanan Kiri Oleh Kelompok Ini, Gus Yaqut Tetap Beri Perlawanan Keras".
Dalam sampul video tersebut sangat menarik dan bertuliskan judul yang cukup menggiring opini publik.
"SEMUA KAGET!!!
MENAG DIGEBUK KANAN KIRI
KELOMPOK INI SEKETIKA DIBUMI LENYAPKAN".
Lalu apakah bisa dibenarkan, video yang mengkaitkan lengsernya kekuasaan Gus Yaqut oleh kelompok yang dimaksud?
Dari penelusuran Lingkar Kediri, video yang mengatakan Gus Yaqut melawan dengan keras sama sekali tidak ada informasi yang valid maupun resmi.
Faktanya, video tersebut membahas tentang Menag Gus Yaqut, buka suara setelah pernyataanya yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) adalah hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Berdasarkan pandangannya, dianalogikan ketika ada sesorang yang sedang bercinta dibawah rembulan terang seperti dunia miliki berdua, kemudian orang lain mengontrak.
Gus Yaqut juga menegaskan bahwa, hal itu ia katakan untuk forum internal dan dalam konteks menyemangati.
“Jadi itu biasa, memberi semangat itu wajar, itu forum internal. Itu forum internal, itu konteksnya menyemangati," tegas Gus Yaqut.
Baca Juga: Diabetes Akut Tak Perlu Obat Kimia, Cukup Makan Daun Ini untuk Kontrol Gula Darah
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa unggahan YouTube Pakde TV pada Rabu, 27 Oktober 2021 yang berjudul "Berita Terkini ~ Meski Di Gebuki Kanan Kiri Oleh Kelompok Ini, Gus Yaqut Tetap Beri Perlawanan Keras", dipastikan mislending dan fabricated content yang thumbnail maupun judul tak sesuai isinya.
Selain itu, tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.***