LINGKAR KEDIRI - Beredar kabar bahwa erupsi Gunung berapi kembali terjadi di Jawa Timur.
Kabar berupa video yang diunggah di YouTube tersebut mengkalim bahwa Gunung Welirang yang ada di Jawa Timur mengalami erupsi.
Baca Juga: Tahun Baru, Perhatikan 5 Hal Tentang Rumahmu Agar Rezeki Mengalir Deras Tanpa Disadari
Video dengan durasi tiga menit tersebut memperlihatkan langit yang berwarna merah dan awan yang disertai petir di puncak gunung.
Pada unggahan tersebut juga nampak sebuah narasi yang menyebut terjadi erupsi di gunung Welirang.
Baca Juga: Harus Dicoba! 5 Makanan Ampuh Bakar Lemak Perut, Hasil Terlihat Dalam Hitungan Hari
“masih jawa timur || Gunung welirang erupsi. Ya Allah ampunilah dosa2 kami”
Dilansir Lingkar Kediri dari ANTARA News pada Selasa, 21 Desember 2021. Rupanya klaim sebagaimana dimaksud pada unggahan tersebut merupakan berita hoax atau tidak benar.
Menurut Kantor BMKG Juanda lewat akun Twitter Gunung Welirang masih berstatus normal.
Baca Juga: Subang Terkini: Mengejutkan, Indigo Bongkar Gambaran Ciri-ciri Sosok Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel
Melalui akun Twitter Kantor BMKG Juanda @infobmkgjuanda, mengonfirmasi bahwa status Gunung Welirang masih normal.
"Untuk status gunung Welirang, info yang kami dapat dari situs magma.esdm.go.id masih berstatus normal," demikian keterangan akun @infobmkgjuanda
Baca Juga: Kasus Subang Terbongkar, Mulyana Diduga Sogok Para Saksi untuk Sampaikan Keterangan Palsu, Benarkah?
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang juga mengonfirmasi melalui akun Twitter @bpbd_malangkota, bahwa kilat yang terjadi merupakan cuaca ekstrim berupa awan Cumulonimbus (CB) dan bukan merupakan erupsi Gunung.
"Menurut penjelasan @BMKGkarangploso, kilat tersebut adalah cuaca ekstrem yang berasal dari awan Cumulonimbus (CB), hal tersebut lumrah ketika siangnya terik, maka biasanya sore hari muncul awan CB," demikian keterangan dari BPBD Kota Malang.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa klaim yang mengatakan Gunung Welirang mengalami erupsi sebagaimana unggahan di salah satu kanal YouTube tersebut merupakan berita tidak benar atau hoax.***