Ronggowarsito Sebut Bencana Alam sebagai Tanda Datangnya Era Kutukan, Simak Isi Petuahnya

17 Januari 2021, 15:03 WIB
Ilustrasi bencana alam. /Yosh Ginsu/unsplash.com/@yoshginsu

LINGKAR KEDIRI - Tahun 2021 menjadi tahun yang amat kelam bagi Indonesia, dimana sudah terjadi berbagai macam peristiwa bencana alam di berbagai wilayah di Indonesia.

Baru-baru ini, Gunung Semeru mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas sejauh 4,5 kilometer.

Tokoh legendaris dalam sejarah Nusantara, Ronggowarsito turut serta meramalkan beberapa kejadian bencana alam yang akan melanda Nusantara, termasuk untuk tahun 2021.

Dilansir dari Lingkarmadiun.com dalam artikel yang berjudul "Petuah Ronggowarsito, Bencana Alam Merupakan Tanda Datangnya Zaman Kutukan di Tahun 2021, Benarkah?", berikut isi ramalan Ronggowarsito:

Baca Juga: Mengejutkan! 7 Ramalan Mbak You Tahun 2021: Bencana Alam Merajalela hingga Ekonomi Susah

(I)

Martabat negara tampak tanpa rupa, berantakan dan rusak, hukum dan aturan diinjak, tiada lagi teladan bijak, sang pujangga terdiam, duka, hatinya remuk redam, rasa ternista dan terhina, matahari kehidupan seakan padam, dunia kini telah penuh bencana.

(II)

Yang berkuasa raja utama, dengan patih yang cakap pula, para pejabat pandai dan berwibawa, para pegawai rajin dan setia, namun semua itu tak mampu mencegah datangnya kutukan zaman, yang malah makin menjadi kerusuhan silih berganti, nafsu angkara dimana-mana.

(III)

Bangkit tangis di hatinya, pujangga melihat semua ini, gundah merajam jiwa, malu yang tak terobati, berbagai fitnah dan intrik seakan menghibur bermanis muka, menyanjungkan segala puji, padahal semua hanya siasat, menikam jiwa tidak diwaspadai.

Baca Juga: Ramalan Menakutkan 2021, Pecahnya Perang Dunia 3 Hingga Bencana Alam

(IV)

Gosip dan rumor menyebar bagai angin membawa berita janji pangkat dan kedudukan, namun semua hanya bualan, padahal jika dicerna, jadi pejabat untuk apa bila menanam benih dosa disiram air lupa hanya akan berbunga bencana.

(V)

Ternukil dalam Paniti Sastra, nasihat untuk selalu waspada, kala zaman sedang kena musibah, orang yang baik malah tersingkir, hendaknya itu kita catat, jangan pernah ikuti petuah tanpa isi, hanya akan menyiksa hati, lebih baik mendengar dongeng.

(VI)

Yang dapat dijadikan teladan, menimbang yang baik dan keburukan pasti tidak akan pernah kurang, kisah yang jadi tamsil bagi persoalan hidup dan kehidupan, sehingga dapat temukan jawaban dan bersiap untuk menerima segala putusan takdir dunia yang makin ruwet

Baca Juga: Ngeri! Ramalan Tahun 2021 akan Terjadi Tsunami dan Bencana Alam, Kabar Baiknya Ditemukan Obat Kanker

(VII)

Hidup di zaman edan, gelap jiwa bingung pikiran turut edan hati tak tahan, jika tidak turut, batin merana dan penasaran tertindas dan kelaparan, tapi janji Tuhan sudah pasti, seuntung apapun orang yang lupa daratan lebih selamat orang yang menjaga kesadaran

(VIII)

Demikian itu ibarat seakan menolak padahal berminat, Bukankah begitu, sobat?Orang mengira aku salah niat, padahal dalam hatiku jauh keinginan untuk itu, usia makin tua dan ajalku sudah dekat lebih baik menarik diri dari dunia ramai untuk mencari karunia Ilahi.

(IX)

Bagi mereka yang kuat hati, penuh anugerah dari yang maha tinggi, dalam segala gerak hidupnya tidak pernah memburu dunia karena dengan kisah-Nya Tuhan pasti akan membagi dengan perantaraan makhluk-Nya manfaat yan sesuai dengan kebutuhan, meskipun kerja tak boleh ditinggalkan.

Baca Juga: Bikin Ngeri! Begini Isi Ramalan Mbak You di Tahun 2021, Termasuk Skandal Seks dan Bencana Alam

(X)

Segala tugas dijalani dengan segenap kekuatan hati, tiada masalah dan persoalan, karena hikmah telah mengajarkan bahwa manusia wajib berusaha sebagai jalan menuju keselamatan dalam mencari penghidupan, selalu ingat dan waspada mengharap kasih sayang Tuhan.

(XI)

Ya Allah, ya Rasulullah pemilik sifat welas dan asih semoga berkenan melimpahkan pertolongan yang mencukupi di dunia maupun kelak di akhirat nanti, aku sadar akan hidupku yang kini telah di ujung akhir bagai senja yang merah, bagaimana akhir kisahku ini? Bimbingan Allah satu-satunya harapan.

(XII)

Semoga dikaruniai sabar dan kekuatan menjalani mati dalam kehidupan, kalis dari bencana dan keributan, jauh dari azab dan kutukan, dengan segenap jiwa kurenungkan, menyucikan lahir, batin, dan pikiran, bilakah akan akhir kutukan zaman? Semuanya hanya bisa menanti kehendak Tuhan putusan tertinggi.*** (Ika Sholekhah Putri/Lingkar Madiun)

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler