Pasanganmu Ingin Bercerai, Jika Anda Lakukan 4 Hal Ini dalam Pernikahan, Apa Saja? Simak Begini Ulasannya

21 Juni 2021, 20:06 WIB
Ilustrasi Perceraian dalam Keluarga. /Pixabay/geralt

LINGKAR KEDIRI - Dalam pernikahan mana pun, ada sejumlah tantangan yang berpotensi merusak hubungan Anda dengan pasangan.

Sudah menjadi rahasia umum, pernikahan tidaklah selalu indah. Walaupun di awal terkesan Indah, ketika dihadapkan pada realitas sifat asli pasangan yang tidak bisa kita terima, maka akan muncul pertengkaran.

Baca Juga: Ternyata Ini 4 Kebiasaan Wanita yang Dianggap Seksi oleh Pria, Anda Wajib Tau, Simak Ulasannya Disini!

Bagaimanapun, berkompromi terhadap sifat atau perilaku pasangan yang tidak bisa kita terima, tidak selalu berhasil. Jika terus berlanjut, maka akan berujung pada keretakan hubungan.

Dilansir oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari yourtango.com, ada sejumlah alasan mengapa beberapa pasangan memilih mengakhiri hubungan pernikahan mereka.

Baca Juga: Mengejutkan! Rp5 Miliar Didepan Mata Sule, Ia juga Ditawari jadi Komisaris

Tidak adanya komunikasi yang wajar, emosi berlebih karena rasa tidak nyaman, bahkan muncul rasa tidak dihargai bisa menjadi hal yang menguatkan seseorang untuk memilih berpisah.

Berikut ada empat hal yang bisa menjadi alasan kuat pasangan untuk berpisah:

Baca Juga: Valentino Rossi Mengamuk Usai Selesaikan Final di MotorGP Jerman, Ada Apa? Begini Ulasannya

  1. Tuduhan

Sederhananya, racun mutlak dari sebuah pernikahan adalah kecenderungan untuk menyalahkan atau melontarkan tuduhan kepada pasangan, terutama jika Anda tidak mengetahui fakta sebenarnya.

Jika Anda ingin memiliki hubungan yang berkualitas dan penuh kasih, belajarlah untuk berfikir positif kepada pasangan Anda, dan selalu mengkonfirmasi terlebih dahulu ketimbang langsung mencecarnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan.

Ketika Anda memperlakukan orang lain dengan adil dan hormat, bahkan ketika mereka kadang-kadang melakukan kesalahan, itu menciptakan keinginan dalam diri mereka untuk menjadi lebih baik dan untuk mencoba menghargai kepercayaan Anda.

Baca Juga: Heboh Ramalan Mbak You Soal Nasib Jodoh Ayu Ting Ting, Ternyata Begini Ulasannya

  1. Eskalasi

Emosi manusia yang berada di bawah tekanan cenderung melakukan salah satu dari dua hal. Mereka berputar ke atas atau ke bawah.

Kebiasaan ini sangat erat kaitannya dengan perilaku menyalahkan. Seseorang yang biasanya melampiaskan perselisihan lebih tertarik untuk membelokkan dan mempertahankan posisinya sendiri dan menyalahkan pihak lain.

Satu pertanyaan mendasar ketika Anda berada dibawah tekanan pasangan yang tidak ingin disalahkan, “Apakah Anda ingin menjadi benar, atau Anda ingin jatuh cinta?,”

Baca Juga: Mbak You Berikan Pernyataan Pernah di Nikahi Oleh Ular, Gus Miftah dan Daddy Corbuzier: Emang iya?

Pertanyaan tersebut akan membuat pasangan Anda memahami dirinya sendiri yang telah memilih ego ketimbang menyadari bahwa ia telah memiliki pasangan yang tidur satu atap dengannya.

Selalu buat mereka mengerti akan posisi mereka terlebih dahulu, setelah itu, cobalah untuk mengajaknya mencari

Baca Juga: Heboh Ramalan Mbak You Soal Nasib Jodoh Ayu Ting Ting, Ternyata Begini Ulasannyasolusi.

  1. Invalidasi

Kebiasaan ini hanya memperkuat dinamika menang-kalah. Pada akhirnya akan berakhir dengan satu kerugian akhir.

Ketika Anda menyalahkan pasangan Anda, itu semua tentang mendiskreditkan mereka atau melemahkan mereka dengan cara tertentu.

Seringkali, hal ini dilakukan dengan menjadikan pasangan sebagai objekt atau menghilangkan karakteristik manusia mereka.

Baca Juga: SELAMAT! Rey Mbayang dan Dinda Hauw Resmi Jadi Orang Tua, Sang Suami : Terimakasih Wanita Hebatku!

Lalu sang pasangan akan berfokus pada aspek negatif, asumsi, dan prasangka. Terlepas dari pendapatnya, pelaku hanya fokus pada hal-hal negatif pasangannya.

Terkadang, mereka akan mengingat-ingat hal negatif apa yang dilakukan pasangan di masa lalu untuk memvalidasi perasaannya.

Manusia yang normal dan sehat secara emosional tidak bangun di pagi hari dan memikirkan keburukan pasangannya hanya untuk memenuhi kebutuhan egois mereka sendiri.

Baca Juga: Mengejutkan! Rp5 Miliar Didepan Mata Sule, Ia juga Ditawari jadi Komisaris

Itulah definisi sosiopat dan jika itu terdengar seperti pasangan Anda, tingkat disfungsi itu mungkin terlalu tertanam dalam.

Untuk mengembalikan prasangkanya ke hal-hal yang normal, maka dibutuhkan bantuan profesional. Namun, jika orang tersebut tidak ada niatan untuk berubah, maka akan sama saja.

Baca Juga: Ternyata Ini 4 Kebiasaan Wanita yang Dianggap Seksi oleh Pria, Anda Wajib Tau, Simak Ulasannya Disini!

  1. Keterasingan

Kebiasaan ini adalah tentang secara rutin menarik diri dari atau mengabaikan upaya untuk menyelesaikan suatu masalah.

Kadang-kadang, pasangan yang merasa Suami atau Istrinya sedang mengabaikan sebuah masalah lebih senang mengkode atau menunjukkan perasaan marah ketika ada masalah, ketimbang membicarakannya.

Baca Juga: Heboh Ramalan Mbak You Soal Nasib Jodoh Ayu Ting Ting, Ternyata Begini Ulasannya

Ketika keduanya tidak mau mengerti ketika ada masalah, dan satunya ingin dimengerti namun tidak ingin membicarakannya duluan, hal ini akan menjadi racun.

Jika Anda ingin hubungan Anda bertahan dalam ujian waktu, terserah Anda untuk mengarahkannya ke arah yang Anda inginkan.

Baca Juga: Ingin Doa Cepat Dikabulkan? Lakukan di Waktu dan Tempat yang Dianjurkan Berikut Ini

Itu berarti menyelesaikan masalah dan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Untuk bertahan menghadapi tantangan, Anda harus bekerja sama sebagai tim untuk menciptakan situasi yang menguntungkan untuk keuntungan bersama.

Jika Anda melihat diri Anda atau hubungan Anda dalam salah satu skenario ini, yakinlah bahwa Anda sedang memainkan permainan yang berbahaya dan sangat berisiko.

Baca Juga: 5 Azab Mengerikan untuk Orang yang Tidak Membayar Hutang, Susah Masuk Surga Salah Satunya

Ada alasan mengapa kebiasaan beracun ini akan menyebabkan perceraian dalam waktu lima tahun sebanyak 90 persen.

Ditambah lagi, kebiasaan-kebiasaan ini bisa sangat tertanam sehingga seringkali Anda meninggalkan satu hubungan dan kemudian memulai siklus dari awal, menciptakan kembali disfungsi dengan pasangan baru.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: yourtango

Tags

Terkini

Terpopuler