Denny Darko Ramal Ada yang Mengerikan Dibalik Pelarangan Sholat Idul Adha, Hingga Protes Karena Bansos

18 Juli 2021, 10:11 WIB
Denny Darko /Instagram/@_dennydarko_

LINGKAR KEDIRI - Majelis Ulama Indonesia resmi mengeluarkan fatwa pelarangan sholat Idul Adha bagi daerah zonah merah.

Fatwa ini dieluarkan lantaran untuk mencegah penularan covid-19.

Selain itu, kondisi hari ini jumlah kasus covid-19 terus meningkat.

Fatwa MUI tersebut menuai berbagai tanggapan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Jessica Iskandar Akui Pernah Punya Gebetan Penyuka Sesama Jenis: Udah Kebuka

Salah satu yang merspon pelarangan sholat idul adha adalah Denny Darko.

Peramal kartu Tarot Denny Darko mencoba terawang perihal keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang digelarnya salat Idul Adha 1442 Hijriyah.

Dalam sesi terawang fatwa MUI melarang salat Idul Adha di zona merah tersebut, Denny Darko mendapatkan kartu Tarot Judgement.

Denny Darko menyatakan kalau ini adalah sebuah stigma yang ada di masyarakat.

Menurutnya, masyarakat sudah kadung menganggap pemerintah tak becus menangani Covid-19 varian Delta.

Dia menyampaikan, masyarakat mengajukan protes dengan diberlakukannya PPKM Darurat.

Padahal, dia melanjutkan, semua ini terjadi karena putusan masyarakat yang berbondong-bondong untuk mudik pada saat Idul Fitri.

"Sekali lagi jangan salahkan TKA, TKA asing aseng yang kalian anggap mereka ini membawa (virus Covid-19 varian Delta)," katanya.

Baca Juga: Menlu Menjawab Soal Persetujuan Pemerasan di Hotel, Begini Penjelasanya

Dia menjelaskan kalau dirinya sudah mencoba untuk mencari di Google, tetapi tak ada satupun berita yang mengonfirmasi para TKA tersebut terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal.

"Kalau seandainya TKA itu yang membawa, kenapa kok malah orang-orang Jakarta yang paling banyak?" tuturnya.

"Apakah di Jakarta ini banyak TKA yang kalian sebutkan ini tadi?" sambung Denny Darko.

Dinilainya hal seperti ini terjadi karena masyarakat yang berbondong-bondong saat mudik kemarin.

Selain itu, dia mengungkapkan pelarangan untuk salat Idul Adha hanya diberlakukan di daerah zona merah.

Hal itu pun sebenarnya untuk menekan laju penularan yang tinggi, sebab saat ini masih ada daerah dengan alat kesehatan dan tenaga kerja yang tak memadai.

"Jika ternyata terjadi mudik, kemudian terpapar di sana, kemudian terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," katanya.

Baca Juga: Pelaksanaan Qurban dan Salat Idul Adha 2021 pada Semua Zona Risiko Covid-19

Contohnya adalah tenaga kesehatan yang sedikit, di sisi lain pasien positif membludak, sedangkan tempat tidur yang disediakan kurang.

"Akan sangat mengerikan. Ini semua dilakukan hanya untuk mengurangi itu tadi, dan tidak ada satu keinginan pun untuk menghalangi ini terjadi," ucapnya.

Sebagaimana dikutip Lingkarkediri.com dari artikel yang sebelumnya tayang di Bekasi Pikiranrakyat.com dengan judul "Terawang Larangan Fatwa MUI Salat Idul Adha di Zona Merah, Denny Darko: Jangan Salahkan TKA", jika memang masih ada yang ingin melaksanakannya maka dipersilakan.

Akan tetapi, harus memperhatikan betul jumlah jamaah yang ikut dalam salat Idul Adha dan juga protokol kesehatannya.

"Dan kita akan tahu bahwa sebenarnya masyarakat ini protes karena permasalahan, kalau saya bilang karena nggak diturunkan bansos," ujarnya.

Menurut Denny Darko, jika bantuan sosial atau bansos diturunkan oleh pemerintah untuk warga maka tak akan ada protes yang masif seperti sekarang terjadi.***(M Hafni Ali Fahmi/PR Bekasi)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler