Akankah Sabdo Palon Kembali? Berikut Tanda Sosial dan Alam Munculnya Legenda Tanah Jawa Tersebut

20 Juli 2021, 10:04 WIB
Sabdo Palon /Instagram.com/@sabdopalon_official

LINGKAR KEDIRI – Mengacu ilmu mitologi, kecocokan bentuk semar dengan ibu kota baru di Pulau Kalimantan bisa menjadi suatu pertanda alam.

Semar bersumpah akan kembali setelah 500 tahun untuk menjadi penasihat kesatria Nusantara.

Wacana pemindahan Ibu Kota sendiri sebenarnya sudah ada sejak era Ir. Soekarno dan terwujud baru saat ini.

Baca Juga: Pesawat Militer AS Mendarat di Taiwan, China Langsung Gelar Latihan Militer dan Peringatkan AS

Apakah berarti Semar telah menampakan wujudnya, menimbang banyaknya huru hara yang terjadi di negara ini belakangan.

Lantas seperti apakah sejatinya sejatinya kisah Sabdo Palon dan kaitanya dengan perpindahan Ibu Kota Baru dari Pulau Jawa ke Kalimantan.

Sejak diputuskanya rencana perpindahan Ibu Kota Baru dari Jawa ke Kalimantan, tenyata menyimpan masih banyak menyimpan misteri, khususnya kisah Sabdo Palon yang melegenda itu.

Baca Juga: Terkait Konspirasi Covid-19, Praktisi Spiritual ini Angkat Bicara! Simak Penjelasanya

Berikut kisah turun-temurun tentang sumpah kembalinya Sabdo Palon atau disebut juga Semar.

Pada penghujung kejayaan kerajaan Majapahit bersamaan dengan berkembangnya agama Islam di tanah Jawa, sang pangeran Raden Patah mendirikan kesultanan di Demak.

Raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V pergi menyingkir hingga penghujung timur pulau jawa, yang didampingi dua abdinya yakni Sabdo Palon dan Noyo Genggong.

Baca Juga: Ternyata Lampor Atau Keranda Terbang Pernah Muncul di Tahun 1960an, Begini Penampakan dan Wujudnya

Sunan Kalijaga anggota wali songo termuda penasihat Raden Patah yang ikut mengislamkan tanah Jawa menyusul sang Prabu Brawijaya ke Blambangan.

Sunan Kalijaga membujuk sang Prabu untuk kembali ke Istana Majapahit dan tetap menjadi sesepuh yang dihormati.

Dialog yang alot atara Sunan Kalijaga dengan Prabu Brawijaya V tidak berhasil membujuk sang Prabu kembali, namun berhasil meyakinkan Prabu Brawijaya V  untuk memeluk agama Islam.

Baca Juga: Angin Duduk Atau Angin Rihul Ahmar Sebbakan Kematian Mendadak, Begini Gejala Dan Penjelasanya

Prabu Brawijaya V mengajak abdinya Sabdo Palon untuk ikut memeluk agama Islam, Sabdo Palon kecewa dengan Sang Prabu yang bersedia memeluk agama Islam dan dia menolak untuk ikut memeluk agama Islam.

Sabdo Palon mengingatkan sang Prabu Brawijaya V bahwa dia, Sabdo Palon adalah pemomong para Raja di tanah Jawa.

Sudah 2000 tahun lebih 3 tahun dia hidup dan menjadi pemomong para Satria Jawa hingga menjadi Raja ganti berganti.

Tentu seseorang yang sudah hidup 2000 tahun lebih bukan dari jenis manusia biasa, tapi dari kebangsaan Jin.

Baca Juga: Cek Fakta: Jumlah Utang Indonesia Ke China Mencapai Rp 310 Triliun, Hingga Minta Jaminan Pulau

Karena kekecewaan terhadap Prabu Brawijaya V, dia memilih untuk moksa atau menghilang menjadi samar antara ada dan tiada di tanah Jawa.

Sebelum menghilang, Sabdo Palon bersumpah akan kembali ke tanah jawa 500 tahun lagi dari saat itu.

Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda sosial dan tanda-tanda alam ketika dia akan muncul di zaman ia kembalinya nanti.

Tanda-tanda sosialnya adalah ketika agama Islam hanya menjadi baju yang menempel di raga, sedangkan ajaranya sudah tidak merasuk ke dalam jiwa.

Dan para pemimpin Islam hanya fasih di mulutnya tapi rusak di mulutnya, mementingkan harta dan kenikmatan duniawi, tega mencuri harta negara dan berbicara bohong.

Sedangkan tanda-tanda alam yang akan terlihat adalah meletusnya Gunung Merapi dengan mmengeluarkan abu dan lahar kea rah barat.

Sabdo Palon akan kembali ke tanah Jawa tentunya bukan sebagai manusia, akan tetapi sebagai bangsa Jin.

Kita boleh percaya apa tidak terhadap mitos legenda zaman dahulu, akan tetapi terkaang ucapan orang Jawa dahulu terkenal sakti dan menjadi kenyataan suatu saat, seperti Ramalan Jayabaya yang terkenal itu.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Youtube Aliqu Channel

Tags

Terkini

Terpopuler