LINGKAR KEDIRI – Setiap weton dipercaya memiliki hari sial yang berbeda-beda menurut primbon Jawa.
Saat hari sial itu, pemilik weton dihimbau untuk tidak melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Seperti mengadakan hajatan, perjalanan jauh, atau hal yang sekiranya dapat membahayakan dirinya.
Baca Juga: Ingin Punya Rezeki Melimpah dan Penuh Berkah? Baca Zikir Ini Sebanyak 100 Kali
Dengan mengetahui hari-hari sial tersebut, kita dapat menentukan kapan hari atau saat yang tepat untuk melaksanakan suatu hal atau kegiatan sehingga dapat tercapai tujuan yang kita harapkan.
Hari sial tersebut biasa disebut dengan hari Naas.
Hari Naas dipercaya merupakan hari di mana seseorang sedang dalam keadaan yang paling lemah.
Baca Juga: Bahaya! Inilah Dampak Jika Sering Bekerja di Tempat Tidur, Segera Hindari
Dikutip dari primbon Jawa Syari’ah Mbah Sunan, perhitungan hari sial seserang yang didasarkan pada Weton Lahirnya.
Mulai dari cara menghitung dan menentukan hari sial berdasarkan weton lahir hingga tabel hari sial untuk semua jenis weton, yaitu sebanyak 35 macam weton lahir.
Berikut cara mengetahui hari sial seseorang berdasarkan weton lahirnya menurut primbon Jawa, sebagaimana yang dilansir LINGKAR KEDIRI dari portalsulut.pikiran-rakyat.com dalam artikel “LENGKAP! Hari Naas Berdasar Weton dan Apa yang Harus Dihindari”.
Baca Juga: 6 Negara yang Terancam Bangkrut Karena Terlilit Utang, Beresiko Terjadi Kemiskinan dan Kelaparan
Naas 1
Diambil masing-masing 4 hari umum dan pasaran dari hari kelahirannya dimulai dari hari lahirnya.
Contoh:
Weton lahir Sabtu Legi.
Maka kita hitung hari umumnya mulai dari hari:
Sabtu, Minggu, Senin, Selasa. Maka hari Selasa sebagai hari naasnya.
Lalu kita hitung hari pasarannya mulai dari hari pasaran.
Legi, Pahing, Pon, Wage. Maka hari pasaran Wage sebagai hari naasnya.
Berarti hari sial weton Sabtu Legi adalah Selasa Wage.
Baca Juga: 10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Lain, Salah Satunya Negara di Kawasan Asia Tenggara
Naas 2
Diambil dari 4 hari umum dari hari kelahirannya. Sedangkan hari pasarnya diambil 3 hari dimulai dari hari lahirnya.
Contoh:
Weton lahir Sabtu Legi.
Maka kita hitung hari umumnya mulai dari hari:
Sabtu, Minggu, Senin, Selasa. Maka hari Selasa sebagai hari sial.
Lalu kita hitung hari pasarannya mulai dari hari pasaran.
Legi, Pahing, Pon. Maka hari pasaran Pon sebagai hari naasnya.
Berarti hari naas weton Sabtu Legi adalah Selasa Pon.
Artinya hari sial seseorang dengan weton Sabtu Legi adalah Selasa Wage dan Selasa Pon.
Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa sebaiknya mereka tidak pergi keluar rumah pada waktu hari sial mereka tersebut.
Selain bepergian, dianjurkan pula untuk tidak memulai suatu usaha, membangun rumah, dan hal lainnya di hari yang dipercaya kurang baik tersebut.***(Harry Tri Atmojo/Portal Sulut)