LINGKAR KEDIRI – Tigor Otodan seorang anak Indigo asal Kediri, Jawa Timur kembali membahas misteri tentang terawangannya untuk masa depan.
Kali ini anak indigo tersebut membahas mengenai keberadaan pusaka Indonesia yang sempat diambil alih kepemilikannya oleh Negara asing.
“Dilihat dari sejarahnya, pusaka-pusaka milik Indonesia itu sudah hilang, banyak yang diambil di negara-negara lain,” ungkap Tigor.
Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Ikan Koi Bagi Pemula, Bisa Buat Untung Hingga Jutaan Rupiah
Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah acara podcast yang diunggah di kanal Youtube Program Istimewa berjudul ‘Sedih..! Tigor Otadan Ungkap Pusakan Negara Kita Banyak Diambil Negara Lain’ pada 30 September 2021.
“Sebelum Covid ini muncul sebenarnya ada firasat dengan dikembalikannya pusaka Diponegoro ke Indonesia,” lanjut ungkapnya seperti dikutip Lingkar Kediri pada 5 Oktober 2021 dari Lingkar Madiun.
Dikutip dari artikel yang pernah tayang dengan judul “Bikin Sedih, Indigo Ini Sebut Kembalinya Pusaka Diponegoro ke Indonesia Sebelum Covid-19 Isyaratkan Hal Ini”
Pusaka yang di maksud oleh anak indigo tersebut berupa sebuah keris milik Pangeran Diponegoro.
Keris tersebut sempat dikabarkan hilang ratusan tahun dan ditemukan di Belanda hingga kemudian resmi diserahkan ke Museum Nasional Indonesia di Jakarta pada 5 Maret 2020 lalu.
Dalam unggahan videonya, ia mengungkapkan bahwa keputusan dipulangkannya pusaka milik Pangeran Diponegoro ke Indonesia sebelum pandemi Covid-19 menyerang adalah sebuah firasat.
Menurutnya, bangsa Indonesia nantinya akan membutuhkan senjata untuk melawan pandemi Covid-19.
“Karena ada berita saat itu, dipulangkanlah pusaka Diponegoro ke Indonesia,” lanjut ungkapnya.
“Karena apa, bangsa kita saat ini butuh senjata, ini adalah filosofinya,” terangnya.
Menurut anak indigo ini, senjata tersebut merupakan senjata batin, senjata pikiran, senjata tindakan, saat ingin berperang seseorang harus memutuskan untuk memilih senjata apa yang harus di bawa dalam medan perang.
Selanjutnya ia mengungkapkan dunia ini semakin modern, sedangkan pada zaman dahulu masyarakat Indonesia hanya memakai bambu runcing sebagai senjata dalam berperang namun mengejutkannya Indonesia dapat menang dalam peperangan dahulu.
Tigor menilai bahwa hal tersebut dikarenakan masyarakat Indonesia memakai senjata otak.
“Pakai hati, bukan ego, walaupun disitu ada sedikit-sedikit benalu tapi semua terselesaikan,” ujar Tigor.
“Saya berharap kita ini mencerminkan sejarah yang sudah ada, kita pakai sejarah itu untuk mencerminkan kita,” harapnya.
Anak Indigo ini menilai bahwabangsa Indonesia dalam keadaan yang sangat mirisnya.
Pasalnya ditengah-tengah kondisi yang genting ada pihak-pihak yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan tindak kejahatan korupsi.
“Sekarang korupsi merajalela banyak orang mengambil kesempatan dalam kesempitan, ini yang harus menjadi bahan evaluasi kita,” ujar Tigor (Ika Sholekhah Putri/LingkarMadiun).***