Terkait Pembunuhan Tuti dan Amel, Danu Diduga Beri Kesaksian Palsu, Ternyata Ini Alasannya

21 Oktober 2021, 13:30 WIB
Danu Diduga Memberi Kesaksian Palsu dari Pernyataan yang Berbeda-beda, Danu atau Polisi yang Bohong? /Tangkap layar/ Youtube Misteri Mbak Suci

LINGKAR KEDIRI - Terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, seorang pakar analisis bernama Anjas yang mengamati keterangan klarifikasi Indra Zainal terkait pernyataan dari Danu yang kontroversial.

Dilansir Lingkar Kediri dari kanal YouTube Anjas di Thailand, Anjas menilai ada dua pernyataan berbeda yang diucapkan Danu.

Pertama melalui YouTube Mbak Suci, Danu mengatakan pada tanggal 19 Oktober 2021 sehari setelah ada kejadian pembunuhan, Danu diminta membantu polisi naik ke mobil Alpard.

Baca Juga: Terbaru Ikatan Cinta Hari Ini 21 Oktober 2021, Rendy Tembak Katrin, Amuk Irvan Targetkan Mayang?

"Dari klarifikasi ini bahwa Danu sepertinya di panggil oleh Polres Subang kemudian ditemani oleh pengacara," kata Anjas.

Hal itu juga yang dikatakan oleh Indra Zainal dari klarifikasi tersebut. Saat ini, masyarakat bertanya-tanya siapa yang berbohong apakah Danu atau pihak polisi.

Selain itu yang menjadi pertanyaan publik mengapa pak Indra Zainal yang klarifikasi, bukan dari Danu sendiri atau pun dari kepolisian.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Memiliki Kecerdasan Alami Meski Jarang Belajar, Capricon Salah Satunya

"Alhamdulilah, klarifikasi Danu sudah beres dan dibuktikan oleh pihak Polda Jabar bahwa tidak ada oknum yang menyuruh Danu naik ke mobil Alpard," kata penuturan Indra Zainal melalui rekaman suara.

Dikatakan Indra Zainal tidak ada oknum yang menyuruh danu naik ke mobil Alpard, karena memang ditemukan beberapa sidik jari Danu.

Adapun jejak digital dari kanal YouTube Kang Heri pada 18 Agustus 2021, bahwa AKB Sumarni telah memberikan keterangan pada saat olah TKP, sudah dilakukan pengambilan sidik jari dari tim Inavis untuk barang bukti.

Baca Juga: Sebelum 2024 Jokowi Dikabarkan Akan Lengser, Jutaan Rakyat Siap Kepung Istana, Simak Begini Faktanya

Menurut fakta di lapangan, secara laboratorium tidak bisa tim Inavis mengambil sidik jari lebih dari enam jam kejadian.

Anjas menilai mungkin saja Danu tidak bohong, selain itu tidak mungkin pula pihak kepolisian mengambil sidik jari lebih dari 6 jam setelah kejadian pembunuhan pada 18 Agustus 2021.

Karena dari kesaksian Danu di kanal YouTube Mbak Suci menegaskan, bahwa ia diminta bantuan masuk ke mobil Alpard sehari setelah kejadian, yakni pada 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Innalilahi Komedian Sule Dikabarkan Meninggal Dunia akibat Kecelakaan Mobil Naas hingga Terbakar

Konteksnya, sehari setelah kejadian, Danu merokok di TKP dan membuang puntung rokoknya, pembawa acara pun mengatakan "Enggak nyangka jadi barang bukti ya".

Kemudian mbak Suci bertanya mengenai telapak tangan Danu.

"Di suruh sama polisi (kemudian memegang hidung)," kata Danu.

Baca Juga: Sinetron Buku Harian Seorang Istri 21 Oktober 2021: Dewa Memendam Rahasia Besar Demi Kebahagiaan Nana

Anjas mengatakan meskipun klarifikasi banyak menyudutkan Danu, namun masih banyak masyarakat yang percaya pada Danu.

"Tidak mungkin Danu anak selugu itu mampu berbohong apalagi ditayangkan di media masa seperti ini," ucap Anjas.

Selanjutnya dari klarifikasi Indra Zainal menyebutkan hal itu tidak benar, berarti secara tidak langsung Indra Zainal mengatakan bahwa Danu berbohong.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 21 Oktober 2021: Alya Punya Rahasia Besar Mengenai Bayi Nana Sebenarnya

"Harusnya pihak kepolisian memberi klarifikasi dan data langsung," tutur Anjar.

Lebih lanjut, Mbak Suci kembali bertanya saat Danu disuruh naik ke mobil Alpard, polisi menggunakan sarung tangan sedangkan Danu tidak.

Anjas menilai seandainya benar yang dikatakan Danu bahwa ia disuruh naik ke mobil Alpard tanpa menggunakan sarung tangan, hal itu bisa menggiring opini masyarakat terhadap kinerja kepolisian.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: 1 Amalan di Setiap Subuh Ini Mampu Mengantarkan Kita Menuju Surga Allah, Berikut 8 Manfaatnya

Diketahui kini kinerja kepolisian sedang di sorot oleh media, mulai dari di Medan, dan beberapa kasus lainnya.

"Kita tidak bisa menutup mata, yang memberi klarifikasi juga bukan Danunya, bukan tim kepolisiannya, tapi dari pamannya yaitu pak Indra," kata Anjas.

Adapun terkait puntung rokok Danu pada 19 Agustus 2021, ditemukan berbagai merek puntung rokok di dalam rumah, bukan di luar rumah.

Baca Juga: Aktor Korea Kim Seon Ho Resmi Mengaku Minta Mantan Pacar 'Aborsi' hingga Memberi Janji Palsu Pernikahan

"Aku harus mengakui ada kemungkinan dimana ada seseorang yang sebenarnya adalah pelakunya, mencoba mem-framing Danu dan kemudian dia ini mengambil puntung rokok Danu dan kemudian ditebarkan dengan berbagai jenis puntung rokok," ucap Anjas.

Diketahui kini Danu sudah didampingi oleh pengacara, diharapkan Danu bisa lebih berhati-hati pada saat menyampaikan pendapatnya, karena sebagian besar masyarakat sedang tertuju pada Danu terkait kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.

Disclaimer: Perlu diketahui, ini adalah hasil analisa sementara dan hanya dugaan semata, maka tidak dapat dipercaya 100 persen kebenarannya. Sebaiknya menunggu hasil rilis resmi dari pihak kepolisian.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler