Bikin Ngilu, 7 Tradisi dan Ritual Mengerikan dari Suku di Indonesia, Potong Jari hingga Daun Telinga

26 Oktober 2021, 20:06 WIB
Potong jari papua. Foto: Ist /

LINGKAR KEDIRI – Indonesia memiliki suku yang sangat beragam dari sabang sampai merauke.

Setiap suku yang tinggal dipulau- pulau Indonesia memiliki tradisi atau ritual yang berbeda-beda.

Bahkan dari beberapa ritual yang ada di suku-suku tersebut ada yang sangat mengerikan bagi kita, namun bagi mereka hal tersebut sudah biasa dilakukan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 27 Oktober 2021, Scorpio Rentan Pilek, Sagitarius Tertekan Tanpa Alasan

Dilansir dari Instagram @faktaon7.id pada 12 Oktober 2021, berikut suku-suku di Indonesia yang memiliki ritual dan tradisi paling mengerikan hingga ada yang masih dipraktekkan sampai sekarang.

1. Tradisi Ma’nene – Sulawesi

Tradisi ini dilakukan di Tanah Toraja, Sulawesi, dimana tradisi ini melibatkan mayat manusia.

Mayat yang sudah dikuburkan maka pada acara ini kuburan dari mayat tersebut akan digali kemudian mayatnya akan diangkat, lalu didoakan, dibersihkan, dipakaikan baju, lalu diarak keliling kampung.

Setelah acara tersebut terselesiakan mayat tersebut akan dikembalikan kedalam peti, ritual tersebut dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Baca Juga: Hilangkan Racun Dalam Tubuh dengan Minum Ramuan Alami Ini Sebelum Tidur - dr. Zaidul Akbar

Bahkan mayat yang diarak tersebut kabarnya bisa berdiri tegak hingga mampu berjalan sendiri.

2. Perang Pandan – Bali

Tradisi ini menggunakan seikat daun pandan.

Walaupun terdengar tidak mengerikan namun nyatanya daun pandan tersebut tenyata diberikan duri yang bisa melukai lawan mainnya.

Dalam tradisi ini masing-masing peserta harus saling menyerang serta memukul punggung lawannya dengan daun pandan yang berduri.

Ritual ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Dewa Indra atau yang disebut sebagai Dewa Perang.

Bahkan tradisi ini sudah menjadi objek wisata populer di Bali.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Selasa, 26 Oktober 2021: Vera Nekat Lapor Polisi, Iqbal Bebas Ditemui Bos Dalang Teror?

3. Penamou – Maluku

Tradisi ini berada di suku Naulu Maluku, tradisi ini berkaitan dengan mental atau juga spiritual manusia.

Ritual ini diberikan kepada wanita yang sedang hamil atau wanita yang sudah beranjak dewasa dengan ditandai datangnya haid.

Dimana wanita tersebut akan diasingkan di sebuah rumah kecil berukuran 2x2 meter yang beratap daun serta berlantai tanah liat.

Bahkan wanita yang sedang melakukan ritual ini dilarang untuk berkomunikasi ataupun rumahnya dilewati oleh kaum pria.

4. Kerik Gigi – Sumatra

Tradisi Kerik Gigi berada di kepulauan Mentawai Sumatra Barat, tradisi ini diberikan khusus untuk wanita sebagai simbil kedewasaan.

Pada tradisi ini gigi wanita akan dikerik menggunakan kayu ataupun besi sehingga seiring waktu berjalan gigi tersebut akan meruncing.

Selain sebagai simbol kedewasaan, gigi yang runcing juga menyimbolkan kecantikan, kamu perlu tahu bahwa dalam melakukan Kerik Gigi ini tidak menggunakan anastesia.

5. Debus – Banten

Padaa masa penjajahan Belanda dulu tradisi ini dilakukan sebagai pemupuk keberanian para rakyat Indonesia.

Baca Juga: 4 Jenis Minuman Baik untuk Ginjal, Mampu Menyehatkan serta Ampuh Mengatasi Masalah Ginjal

Debus berasal dari banten dan disebut sebagai upacara pertunjukan seni tradisional.

Dimana dalam upacara ini memperlihatkan kekebalan dari manusia.

Seperti tahan terhadap siksaan jasmani, meliputi dipukul dengan rotan, berjalan di aats bara api, mengunyah kaca, dan lainnya.

6. Ikipalin – Papua

Ritual ini berada di Papua tepatnya di suku Dani, ritual ini merupakan pemotongan jari yang dilakukan sebagai tanda berkabung ketika ada keluarga yang meninggal.

Memotong jari setelah ada keluarga yang meninggal dipercaya oleh suku Dani akan menghilangkan kesialan, namun saat ini tradisi ini sudah jarang dilakukan.

7. Nasu Palek – Papua

Tradisi ini hanya dilakukan oleh beberpa anggota suku Dani saja, dimana dalam tradisi ini melibatkan pemotongan daun telinga sebagai tanda belasungkawa.

Walaupun bagi kita sangat mengerikan, namun menurut mereka tradisi ini sudah biasa dilakukan, walaupun sudah tidak diterapkan oleh bebrapa orang disuku Dani.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler