Pusat Negara Akan Pindah, Bisa Jadi Cikal Bakal Kembalinya Sabdo Palon Menagih Janji Para Penguasa Tanah Jawa

17 Desember 2021, 14:00 WIB
Desain Ibu Kota Baru di Kalimantan /Kementerian PUPR

LINGKAR KEDIRI – Kabar erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada tanggal 16 Desember 2021 kemarin seakan menjadi pertanda.

Saat kejadian itu terjadi dikabarkan pula banyak sekali warga disektar dan para tim SAR yang masih berusaha mencari korban kembali turun dan mengungsi.

Lagi-lagi seakan menjadi pertanda akan marahnya sang penguasa tanah Jawa atas apa yang terjadi di bumi nusantara.

 Baca Juga: Ditangkap karena Kasus Narkoba, Inilah 3 Artis Indonesia yang Berhasil Diringkus Polisi Dalam Sepekan

Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari kanal YouTube Aliqul Channel, mengacu ilmu mitologi Jawa, kecocokan bentuk Semar dengan ibu kota baru di pulau Kalimantan bukan hal yang disengaja.

Melainkan seperti pertanda akan kemunculan sosok Semar atau Sabdo Palon yang akan menagih janjinya kepada para penguasa tanah Jawa modern.

Sejak diputuskannya rencana pemindahan ibukota baru ke pulau Kalimantan, ternyata menyimpan beragam misteri, khususnya kisah Sabdo Palon yang melegenda itu.

 Baca Juga: Demi Keamanan, Google Chrome Rilis Versi Terbaru, Ini Sederet Kelebihannya

Sabdo Palon adalah tokoh legendaris yang dianggap sebagai pandito dan penasehat Brawijaya ke-5, penguasa terakhir yang beragama Budha dari kerajaan Majapahit di Jawa.

Namanya disebut-sebut dalam serat darmagandul ditulis oleh Ki Kalamwadi dengan waktu penulisan hari Sabtu Legi, 23 Ruwah 1830 Jawa atau sama dengan 16 Desember 1900.

Serat darmagandul adalah suatu tembang macapat kesusastraan Jawa baru berbahasa Jawa ngoko.

 Baca Juga: Jika Tiba-tiba Alami Kehilangan Keseimbangan, Waspada Gejala Penyakit Berbahaya Ini

Disebutkan dalam serat tersebut, Sabdo Palon kala itu kecewa dengan Sang Prabu Brawijaya yang bersedia memeluk agama Islam dan dia menolak untuk ikut memeluk agama Islam.

Dia mengingatkan Sang Prabu Brawijaya ke-5, bahwa dia Sabdo Palon adalah pemomong para raja di tanah Jawa, sudah 2000 tahun lebih tiga tahun dia hidup dan menjadi pengemong para Satria Jawa hingga menjadi raja ganti berganti.

Sebelum menghilang Sabdo Palon bersumpah akan kembali ke tanah Jawa 500 tahun lagi, dari saat itu tanah Jawa sudah musnah hilang kemakmuran dunia, yang bertepatan dengan sekitar tahun 1478 masehi.

 Baca Juga: Kasus Pertama Omicron di Indonesia, Wisma Atlet Sebagai Tempat Pertama Terjangkitnya

Menurut antropolog Paul Benson dalam penelitiannya pada tahun 1988, Sabdo Palon merupakan inkarnasi sebagai Semar yang dikenal sebagai Mahaguru di tanah Jawa.

Mereka Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong adalah titisan dewa dari kayangan yang sengaja turun ke bumi menjadi puno kawan atau kawan yang paham.

Tugasnya menjadi pemomong raja dan pengayom kawulo, nama ini kerap disandingkan dengan sosok Noyogenggong.

 Baca Juga: Bagi Lansia Cara Mudah dan Enak Rontokkan Kolesterol, Cukup Rutin Minum Rebusan Ini

Keduanya senantiasa hadir mengiringi pemerintahan raja-raja Jawa di masa Hindu-Budha, untuk diketahui Sabdo Palon dan Noyogenggong bukanlah nama asli tapi gelar yang diberikan sesuai dengan karakter tugas yang diemban.

Sabdo Palon kemudian akan kembali ke tanah Jawa adalah untuk bertugas lagi sebagai seorang pengemong setelah 500 tahun, dan tanah Jawa akan kembali dipimpin oleh Ratu Adil.

Kita bisa percaya atau tidak mitos Jawa ini, namun terkadang ucapan orang zaman dahulu dikenal sakti dan bisa menjadi kenyataan suatu saat, seperti ramalan Jayabaya yang terkenal itu ternyata sesuai dengan kondisi di Indonesia.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: YouTube Aliqul Channel

Tags

Terkini

Terpopuler