Profil Bapak Bom Atom Julius Robert Oppenheimer, Tokoh yang Kisahnya Jadi Karya Film Christopher Nolan

23 Juli 2022, 12:55 WIB
Biografi Julius Robert Oppenheimer dalam film Oppenheimer 2023 karya sutradara Nolan lengkap qoutes dan kutipan terkenalnya. /Tangkap layar www.britannica.com

LINGKAR KEDIRI – Banyak yang telah ditulis tentang fisikawan J. Robert Oppenheimer, substansi hidupnya, kecerdasannya, sikap ningratnya.

Juga kepemimpinannya di Laboratorium Nasional Los Alamos, afiliasi politiknya dan keterlibatan militer/keamanan pascaperang, dan kematian dininya karena kanker, menjadi cerita yang sangat menarik.

Lahir Julius Robert Oppenheimer pada 22 April 1904, di New York City, Oppenheimer dibesarkan di sebuah apartemen Manhattan yang dihiasi dengan lukisan karya van Gogh, Cézanne, dan Gauguin.

 Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 23 Juli 2022, Berusaha Mendekati Andin, Mama Rosa Katakan Hal Mengejutkan Ini ke Nino

Ayahnya, Julius S. Oppenheimer, adalah seorang imigran Jerman yang bekerja di bisnis impor tekstil keluarganya.

Ibunya, Ella Friedman, adalah seorang pelukis yang keluarganya telah tinggal di New York selama beberapa generasi. Adiknya, Frank, juga akan menjadi fisikawan.

Pada tahun 1921, Oppenheimer lulus dari Sekolah Budaya Etis New York dengan nilai tertinggi di kelasnya.

 Baca Juga: KASUS SUBANG, Tepat 11 Bulan Tuti dan Amel Tewas, Peran Danu di Yaysan Terungkap, Pria Ini Ungkap Sesuatu

Dia lulus summa cum laude pada tahun 1925 dan kemudian pergi ke Laboratorium Cavendish Universitas Cambridge sebagai asisten peneliti untuk JJ Thomson.

Pada tahun 1927, Oppenheimer menerima gelar doktor, dan pada tahun yang sama, ia bekerja dengan Born pada struktur molekul, menghasilkan Pendekatan Born-Oppenheimer.

Pada tahun 1929, ia menerima tawaran untuk mengajar di Caltech dan University of California di Berkeley.

 Baca Juga: KASUS SUBANG, Sosok ‘Ndan’ yang Ditelpon Banpol di TKP Dipertanyakan, Kesaksian Danu Kembali Jadi Sorotan

“Kuliahnya merupakan pengalaman yang luar biasa, baik bagi fisikawan eksperimental maupun teoritis,” komentar mendiang fisikawan Hans Bethe (1906–2005), yang kemudian bekerja dengan Oppenheimer di Los Alamos, dilansir LingkarKediri dari laman ias.edu.

Ketika Julius S. Oppenheimer meninggal pada tahun 1937, Oppenheimer menjadi orang kaya.

Pada tahun 1940, ia menikahi Katharine (Kitty) Puening Harrison, seorang ahli biologi dan janda yang suami keduanya terbunuh selama Perang Saudara Spanyol. Pasangan itu memiliki dua anak, Peter dan Katherine.

 Baca Juga: KASUS SUBANG, Saat Tuti dan Amel Dibunuh, Saksi Ini Datang ke TKP Pagi-pagi, Mr X: Kosasih Nelpon Wahyu

Perang Dunia II mengganggu pekerjaan dan kehidupan sebagian besar fisikawan Amerika. Pada tahun 1942, Oppenheimer diangkat ke Proyek Manhattan, nama kode untuk proyek yang dibentuk untuk mengembangkan bom atom.

Proyek ini melibatkan beberapa laboratorium di lokasi rahasia di seluruh negeri, termasuk Universitas Chicago; Oak Ridge, Tennessee; dan Los Alamos, New Mexico.

Oppenheimer mengawasi pembangunan laboratorium Los Alamos, di mana ia mengumpulkan para pemikir terbaik dalam fisika untuk mengerjakan masalah pembuatan bom atom. Karena kepemimpinannya dalam proyek ini, ia sering disebut sebagai “bapak” bom atom.

 Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 23 Juli 2022, Diam-diam Masih Menemui Ricky, Papa Surya Terpaksa Lakukan Ini ke Elsa

Ketika perang berakhir, pemerintah membentuk Komisi Energi Atom (AEC) untuk menggantikan Proyek Manhattan. AEC ditugaskan untuk mengawasi semua penelitian dan pengembangan atom di Amerika Serikat.

Oppenheimer meninggal karena kanker tenggorokan pada 18 Februari 1967.

Sejumlah drama telah ditulis tentang Oppenheimer, dan komposer Amerika John Adams (Nixon di Cina ) menyusun opera yang ditugaskan oleh Opera San Francisco berjudul Doctor Atomic, yang ditayangkan perdana pada September 2005.***

Editor: Yulian Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler