KKN Desa Penari Kini Bisa Disaksikan di Disney+ Hotstar, Ini Review Film KKN Desa Penari Versi Utuh

31 Agustus 2022, 09:11 WIB
Review KKN Desa Penari Versi Nur dan Widya /instagram.com/@disneyplushitstarid

LINGKAR KEDIRI - KKN Desa Penari kini bisa dilihat melalui streaming.

Dimana saat ini Disney+ Hotstar bisa menayangkan film horor yang disutradarai oleh Awi Suryadiini.

Namun, KKN di Desa Penari ini sedikit berbeda dengan yang tayang di bioskop.

Baca Juga: AS Roma vs Monza Serie A 31 Agustus 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Dimana yang bisa ditonton melalui platform Disbey+ Hotstar adalah versi Uncut.

Ada beberapa adegan yang tak ditayangkan di bioskop (yang versi cut).

KKN di Desa Penari merupakan adaptasi kisah viral di Twitter pada tahun 2019 yang menghebohkan baik mahasiswa maupun masyarakat umum.

KKN di Desa Penari memiliki ending yang mencuri perhatian tidak hanya karena ada dua versi yaitu Widya dan Nur, namun juga ada versi novel yang diterbitkan.

Baca Juga: AS Roma vs Monza Serie A 31 Agustus 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Film KKN di Desa Penari diperankan oleh Aghniny Haque (Ayu), Tissa Biani (Nur), Aulia Sarah (Badarawuhi), Ahmad Megantara (Bima) dan Adinda Thomas (Widya).

Berikut review film KKN di Desa Penari yang tayang 30 April 2022 di bioskop beserta kekurangan dan kelebihannya menurut kritikus film:

Dilansir dari Cineverse, film KKN di Desa Penari tetap setia mengikuti sumber aslinya yang viral yaitu dengan menggunakan sudut pandang 2 orang yaitu Nur dan Widya.

Dua sudut pandang ini memberikan keunggulan sendiri karena memberikan penonton detail yang apik pada setiap anggota KKN yang terlibat didalamnya. 

Baca Juga: Sassuolo vs AC Milan Serie A 30 Agustus 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Film di scene desa dibuka dengan menampilkan sosok misterius yang hanya ditampilkan oleh Nur. Kejanggalan-kejanggalan beruntun dialami oleh 6 mahasiswa di desa tersebut.

Contoh scene dua sudut pandang adalah adegan Widya melihat Nur menari ditengah malam. Namun, di sudut pandang Nur justru Widya lah yang menari.

Kelebihan: Sinematik yang detail dan sosok gaib unik

Sebagaimana SimpleMan menulis di Twitter, kisah ini mengangkat makhluk gaib yang lekat dengan kehidupan masyarakat dan kental dengan ritual ala pedesaan Indonesia.

Justru ini menjadi kelebihan film ini yang berbeda dengan film horor Indonesia yang biasanya menunjukkan makhluk halus yang seram dan adegan sadis thriller berdarah.

KKN di Desa Penari justru tak memerlukan hal itu untuk menyentuh bulu kuduk penonton. Transisi kamera dengan apik menyajikan perubahan mulus pagi ke malam dan penari KKN di Desa Penari.

Suasana seram menjadi tersusun rapi tidak dipaksakan menyeramkan untuk menakuti penonton. Jumpscares yang datang sudah membuat bulu kuduk berdiri.

Kekurangan: Ending yang kurang memuaskan

Namun, karena KKN di Desa Penari seakan sangat mengikuti sumber aslinya, transisi alur scene seakan meloncat dari satu adegan ke adegan lainnya.

Pada akhir cerita, film ini mungkin ingin mencoba memasukan unsur yang berbeda dari materi SimpleMan.

Seperti saat penulis naskah mengubah mbah tetua desa yang dengan begitu aneh dan tidak masuk akal, tiba-tiba menjadi seekor anjing yang memandu Widya kembali setelah hilang semalaman.

Kekurangan: Riasan warga gaib

Riasan para sentral tergolong rapi dan tidak berlebihan seperti mbah Dok dan Badarawuhi namun, ini tidak berlaku dengan para hantu penunggu yang sedang berpestan di akhir cerita.

KKN di Desa Penari sempat ditunda sekitar 2 tahun lamanya, saat ini Anda dapat menonton di bioskop Indonesia.

Itulah review Film KKN Desa Penari sebagaimana dilansir dari Srgaen Update dalam "Review Film KKN di Desa Penari: Ini 4 Kekurangan dan Kelebihan Menurut Kritikus Film ".***(Arina Nihatati/Sragen Update)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Sragen Update

Tags

Terkini

Terpopuler