LINGKAR KEDIRI - Filosofi tentang ramalan Jayabaya yang selama ini jarang diketahui semakin banyak dicari.
Pasalnya dalam ramalan Jayabaya tersebut telah disebutkan beberapa nama yang akan menjadi pemimpin negeri ini.
Bahkan dalam ramalan Jayabaya tersebut tak disangka telah tersirat nama presiden pertama hingga presiden Jokowi.
Prabu Jayabaya merupakan seorang raja yang memerintah di Kerajaan Kediri pada tahun 1135 sampai 1157 Masehi.
Yang mana Prabu Jayabaya ini merupakan keturunan langsung dari Prabu Airlangga yang merupakan penguasa tertinggi di Kerajaan Kahuripan.
Baca Juga: Waspada! 2 Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Virus dan Jarang Disadari, Simak Ulasannya
Prabu Airlangga menjadi raja di Kerajaan Kahuripan atau juga dikenal dengan Daha sejak tahun 1019 sampai 1142.
Kepopuleran ramalan Jayabaya terkait Notonegoro karena melambangkan setiap pemimpin yang berkuasa di Indonesia.
Kemunculan ramalan Jayabaya sudah ada sejak berabada-abad yang lalu namun masih menjadi topic yang hangat untuk didiskusikan hingga sekarang.
Ramalan notonegoro ini merupakan ramalan yang dibuat oleh Prabu Jayabaya yang telah dilakukan dimasa lalu.
Isi yang terdapat pada ramalan notonegoro ini berisi mengenai prediksi negara baik siapa yang akan memimpin nusantara ini .
Bahkan dalam pemilihan presiden Indonesia yang ke 7 beberapa tahun lalu ramalan ini juga banyak dijadikan rujukan sebagian kalangan.
Bencana alam yang terjadi pada beberapa tahun terakhir dianggap sebagai awal mula pertanda akan adanya kemunculan seorang Satrio Piningit.
Dilansir dari channel YouTube KAHURIPAN, berikut ramalan Jayabaya yang dikaitkan dengan sosok yang menjabat sebagai presiden di Indonesia.
Banyak kalangan masyarakat Indonesia yang mengaitkan ramalan dari Prabu Jayabaya ini dengan nama-nama yang pernah menjadi presiden di Indonesia.
Kata “NO” yang muncul pertama kali dalam kata “NOTONEGORO” disimbolkan melekat pada nama Insinyur Soekarno.
Baca Juga: Para Istri Wajib Tahu! Inilah Amalan yang Perlu Dilakukan Agar Semakin Memperlancar Rezeki Suami
Pengaitan kata No dengan nama Soekarno tersebut diambil dari dua huruf terakhir yang dimiliki oleh Presiden Soekarno .
Kata “TO” yang muncul sebagai kata kedua dala kata “NOTONEGORO” disimbolkan sebagai presiden kedua Indonesia yakni Soeharto.
Kemudian kata negoro yang orang kaitkan dengan nama Susilo Bambang Yudhoyono dari no dan Joko Widodo yang ketika masih kecil memiliki nama Mulyono.
Sedangkan beberapa presiden yang masuk dalam masa transisi tidak masuk dalam perhitungan ramalan, presiden yang dimaksud yakni B.J. Habibie, Gus Dur dan Megawati.***