Di bawah sistem wajib militer Korea Selatan, tugas militer telah dianggap sebagai ritual sakral bagi semua laki-laki.
Pemerintah telah mengizinkan beberapa pengecualian, tetapi kriterianya telah diperiksa dengan cermat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Pulihkan Kesehatan dan Bangkitkan Ekonomi, KPCPEN Wujudkan Indonesia Optimis dan Produktif
Selama beberapa dekade terakhir, atlet top seperti peraih medali Olimpiade atau Asian Games, telah dibebaskan dari dinas militer dengan alasan bahwa mereka meningkatkan prestise nasional.
Pengecualian draf juga diberikan kepada musisi klasik dan folk yang memenangkan penghargaan tertentu.
Penggemar Kpop berpendapat tidak adil bahwa bintang Kpop kelas dunia tidak mendapatkan hak istimewa itu, meskipun Kpop telah menjadi fenomena global.
Baca Juga: Benarkah Tri Rismaharini Imbau Warga Surabaya Tidak Datang ke TPS pada Pilkada 2020? Simak Faktanya
Pada bulan Oktober, Administrasi Tenaga Kerja Militer, yang mengawasi draf terkait wajib militer, mengatakan bahwa meskipun tidak akan membebaskan bintang K-pop top dari dinas militer, setidaknya mereka akan menundanya.
Di Korea Selatan, lebih dari 200.000 pemuda setiap tahun harus berhenti sekolah atau karir untuk bergabung dengan militer. Wajib militer dipandang penting untuk pertahanan negara melawan Korea Utara, dan Korea Selatan tidak dapat memberikan terlalu banyak pengecualian.***