LINGKAR KEDIRI – Sejak awal Februari aneka pernak-pernik penyamputan tahun baru masyarakat Thionghoa memenuhi Jalan Pasar Petak 9 Pertamburan, Glodok, Jakarta.
Lampion merah cabai itu berjajar rapi dan bergantungan pada bilah-bilah kayu. Di bawahnya terhampar kemasan kudapan-kudapan khas.
Tak hanya itu, terdapat beberapa sajian untuk prosesi Imlek seperti kue keranjang, kue lapis legit, yusheng (salad ikan), manisan segi delapan, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021 untuk Orang Spesial
Tak ketinggalan, ada ikat kepala, baju-baju tradisional, aksesori, kertas bertuliskan doa-doa, lilin, hio, dan tentu saja angpau. Semuanya berwarna merah cabai.
Sebagian kalangan Thionghoa berasal dari Jakarta, namun ada pula yang berasal dari Bekasi, Bogor dan Karawang.
Perayaan Imlek telah menjadi tradisi masyarakat Thionghoa di mana pun mereka berada. Perayaan tersebut dipusatkan di vihara-vihara tempat para pemeluk Konghucu melakukan aktivitas spiritualnya.
Baca Juga: Beri Peringatan Terkait Perayaan Tahun Baru Imlek, Menko PMK: Tidak Ada Barongsai dan Angpao!
Namun, perayaan Imlek ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Thionghoa saja. salah satunya yakni Rudi Tandiyono.