Network
LINGKAR KEDIRI – Belakangan ini hubungan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Felicia Tissue ramai diperbincangkan.
Terlebih saat ibunda Felicia Tissue, mengungkapkan rasa kekecewaannya pada Kaesang Pangarep melalui di akun Instagram pribadinya.
Ia bahkan menyebut bila Kaesang telah ingkar atas janjinya sendiri yang akan menikahi Felicia Tissue di bulan Desember 2020 kemarin.
Baca Juga: Aneh Tapi Punya Fungsi Ajaib, 14 Barang yang Bantu Ringankan Aktivitas Harian
Karena dirasa pemberitaan atas hubungannya semakin memanas, akhirnya Kaesang angkat bicara untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah Kaesang memberi klarifikasi, salah satu pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra mengungkap beberapa makna di balik gelagat putra presiden tersebut.
Dikutip Lingkar Kediri dari Pikiran Rakyat.com dari Pikiranrakyat-Pangandaran.com dalam artikel "Perselingkuhan Kaesang Jadi Masalah Skala Nasional, Pakar Ekspresi: Kalau di Singapura Gak Begini!", Kirdi Putra menangkap mimik wajah Kaesang saat memberi klarifikasi terlihat seperti seseorang yang tengah menanggung beban berat.
Baca Juga: Viral Pemuda Korea Rendahkan Indonesia, Lee Jeong Hoon Geram: Otak Ga Dipakai, Sampah Ini
Kirdi pun menafsirkan bahwa salah satu yang menjadi beban dalam diri Kaesang adalah setiap yang terjadi pada dirinya pasti akan dikaitkan dengan sosok Ayahnya yang sekaligus Presiden Indonesia.
Berdasarkan hal itu, Kirdi pun mengatakan bahwa ada perasaan malu pada Kaesang karena masalah pribadinya bisa viral sampai menjadi isu nasional.
"Ketika ditanya dan dia menghela napas dia membuang nafasnya, kelihatan memang ini beban berat ya dan wajar karena dia sadar menurut saya, cukup sadar bahwa apapun yang terkait dia akan dikaitkan dengan figur bapaknya gitu," ujar Kirdi yang dikutip dari video di channel YouTube Hitz Infotainment pada Rabu, 10 Maret 2021.
Baca Juga: Pakai Aplikasi Peta, Polisi Duga Kecelakaan Maut Bus di Sumedang Karena Supir Tak Tau Jalur
"Yang nomor dua malu karena masalah ini akhirnya jadi terbawa-bawa ke skala nasional yang akhirnya bisa menutup ada konferensi apalah yang pernah dengar gitulah lupa pokoknya di luar sana lah gitu," tambah Kirdi.
Walaupun demikian, Kirdi dalam kasus ini tak bisa menilai mana yang salah dan benar. Menurutnya, hal itu harus dilihat secara berimbang agar dapat dinilai secara objektif.
"Kita nggak bisa bilang dalam sebuah hubungan bahwa perempuan yang salah atau laki-laki salah nggak bisa, harus dilihat secara berimbang dan wajar nggak? Pertanyaannya gitu, kemudian wajar nggak memutuskan untuk putus memutuskan untuk lanjut memutuskan untuk ghosting gitu loh," katanya.
Selanjutnya, ia membahas soal budaya Singapura dan Jawa yang sangat jauh berbeda. Lalu ia menyimpulkan bahwa keduanya sangat berbeda jauh sehingga menimbulkan kesalah pahaman.
"Nah tapi logika logika nya adalah kalau misalnya apapun yang terjadi di publik wajar karena kita bicara budaya juga ya kalau kita bicara budayanya orang, mungkin Singapura dia kan biasa pam pam pam pam pam asertif aja ngomong gitu," ungkap Kirdi.
"Sementara kita bicara budaya yang satunya budaya Jawa itu, keras sedikit bisa jadi dianggap dimaki-maki atau memang dimaki-maki beneran gitu ya ngomongnya memang 'blam blam blam' gitu, nah yang satunya orang Jawa nih pelan gitu," lanjutnya.
Baca Juga: Big Match Europa League Manchester United vs AC Milan: Duel Dua Setan Merah
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa saat ini Kaesang Pangarep mempunyai tugas berat untuk segera menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Dengan selesainya masalah tersebut, menurutnya dapat memperbaiki nama sang ayah yang sempat ikut terseret.
"Kaesang punya PR untuk sekarang bener-bener menyelesaikannya dengan baik-baik atau dengan asertif atau dengan lebih tertata secara strategi gitu buat saya kayak gitu dia nggak bisa berperilaku selayaknya orang biasa kenapa, karena faktor apa. Kedua bahwa masalah ini tidak terlepas dari di belakangnya kayak sang ada figur siapa," ujar Kirdi Putra.***
