LINGKAR KEDIRI - Ngabehi Ronggowarsito adalah pujangga besar budaya jawa kasunanan Surakarta, pujangga besar terakhir tanah jawa.
Ronggowarsito hidup pada jaman jajahan Belanda, dia melihat langsung kesengsaraan masyarakat pada masa itu apalagi pada waktu tanam paksa.
Ronggowarsito pernah meramalkan zaman edan atau yang disebut dengan zaman Kalasubendu.
Zaman kalabendu yaitu gejala masyarakat yang kehilangan arah diejlaskan pada pupuh 257 tembang 24 sampai 44 dijelaskan tanda tanda zaman Kalabendu.
Karangan ini ditulis oleh Raden Ronggowarsito dalam serat kalatidha yang sudah dimasukan dalam serat centhini dimana ditulis satu masa dengan masa kehidupan ronggo warsito
Isi dalam serat centhini yaitu Interpretasi zaman kalasubendu adalah zaman periode 1800-1900
Ilustrasi yang yang terjadi pada masa Kalabendu mirip dengan apa yang sedang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini.
Sehingga ada interpretasi periode kalasubendu akan berakhir ditahun 2000.
Dalam tanda tanda zaman kalasubendu ini yaitu .
1. Para pemimpin yang berhati jail, bicara ngawur, tidak bisa dipercaya dan tidak ada wahyu sejati
2. Wahyu yang turun adalah wahyu dari iblis dan kita sulit membedakanya, para wanitanya banyak yang kehilangan masa lalu
3. Rasa persaudaraan luntur dan banyak masyarakat miskin yang menyedihakn kehidupanya
4. Banyak peperangan yang melibatkan para penjahat, perampokan, perkosaan dan pencurian dimana mana. Alam ikut terpengaruh dengan banyak terjadi gerhana matahari dan bulan, gempa, hujan dan gempa
5. Banyak terjadi kerusuhan yang tidak tahu mana musuhnya, kewibawaan negara tidak ada lagi, semua tata tertib keaman dan aturan telah ditinggalkan
6. Para penjahat maupun pemimpin sadar dengan apa yang diperbuat dan mengakibatkan permasalahan, para pemimpin mengatakan seolah olah semua berjalan dengan baik padahal hanya menutupi keadaan yang jelek
7. Makin lama makin menjadi jadi kesulitan yang dialami negara berbeda beda.***