LINGKAR KEDIRI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Jembrana Bali mengingatkan adanya potensi gelombang besar di Selat Bali.
Kondisi cuaca tersebut dianggap menjadi penyebab tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee pada 29 Juni 2021.
Kepala Tata Usaha BMKG Jembrana Agit Setiyoko mengatakan, saat kecelakaan itu terjadi, data BMKG menunjukkan langit cerah berawan dengan potensi hujan rendah sampai sedang, dengan potensi gelombang sekitar 0,75 sampai empat meter.
Baca Juga: 7 Weton Paling Beruntung! Hidup Bahagia, Selalu Mendapatkan Rezeki Menurut Primbon Jawa
Dikabarkan KMP Yunicee menampung 41 penumpang dan 16 anak buah kapal (AKB).
Beberapa penumpang berhasil diselamatkan kapal lain yang sedang melintas saat kejadian dan segera dibawa ke Pelabuhan Ketapang.
Hingga saat ini Tim gabungan dari Basarnas, TNI Angkatan Laut dan kepolisian masih terus mencari korban yang belum ditemukan.
Beredar kabar tenggelamnya KMP Yunicee ternyata telah diprediksi oleh seorang indigo sejak 15 Desember 2020 lalu.
“Amukan di laut atau bencana alam yang sifatnya terjadi di laut, disertai gempa yang kemungkinan cukup lumayan besar di tahun 2021,” ujar pakar indigo.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu! Ternyata ini 3 Karakteristik Bawaan Anak, Begini Cara Menghadapinya
Indigo berpesan kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada apabila ingin bepergian, terutama saat menggunakan transportasi laut.
“Jadi waspada sebelum pertengahan tahun 2021, kemungkinan bencana ini sudah akan terlihat. Jadi waspada bagi sahabat yang bepergian dengan menggunakan transportasi laut terutama, atau yang tinggal di wilayah garis pandai. Saya harap anda bisa berenang,” tuturnya.***