Network
LINGKAR KEDIRI – Pandemi Covid-19 di Indonesia semakin memperihatinkan, pemerintah pun memberlakukan PPKM Darurat Jawa-Bali yang di terapkan tanggal 3 Juli sampai 20 Juli 2021 sebagai solusi agar Covid-19 ini tidak menyebar.
Sebagaimana yang kita tahu, Covid-19 ini sudah memakan korban, bahkan hingga meninggal dunia akibat terinveksi virus Covid-19 ini.
Seorang Budayawan yakni Emha Ainun Najib atau yang lebih akrab dipanggil Cak Nun ini juga memberikan pesanya untuk masyarakat Indonesia ditengah pandemic Covid-19 ini.
Baca Juga: Jokowi Resmi Copot Anies Baswedan dari Jabatannya Sebagai Gubernur DKI Jakarta? Begini Faktanya
Dilansir dari kanal YouTube CakNun.com yang vidio tersebut berdurasi 10 menit 48 detik itu, Cak Nun membuka suara soal pandemic Covid-19 ini.
“Kita ukur benar sekarang tingkat kehancuran ditimbulkan oleh corona ini sampai seberapa, apa sampai kayak jaman Nabi Hud, sehingga kemudian yang tersisa hanya sedikit orang atau seperti Nabi Nuh yang tersisa hanya beberapa ratus orang”. Tuturnya dalam vidio tersebut.
Cak Nun juga menuturkan kalau seharusnya dilihat dari kepintaran seseorang sekarang, hebatnya pemerintah, teknologi, dokter, farmasi dan semuanya itu harusnya tidak terlalu sukar untuk melawan Covid-19 ini.
Ia menuturkan kalau view nya itu adalah keajaiban, keajaiban itu artinya suatu yang kita belum tau dan sesuatu yang kita tidak bisa, tetapi kita sangat akrab dengan keajaiban itu.
“Keajaiban itu alam gaib lah, alam gaib itukan sebenarnya bukan memedi, bukan lelembut, bukan virus. Alam gaib itu adalah sesuatu yang tidak kita ketahui secara tepat sehingga kita tidak bersikap atau mengantisipasi secara tepat juga”. Tuturnya
“Jadi mungkin bagianku Cuma menawar ini, ya sejelek-jeleknya manusia itu masih ada baiknya juga, apalagi orang Indonesia apik-apik semua. Ya masak Gusti Allah enggak memberi pertolongan kan gitu”. Tutur Cak Nun dalam vidio tersebut.
Hal-hal yang menyangkut teknis penanganan Covid-19 menurut Cak Nun memang disitu teruji kepemimpinan bangsa kit aini.
“jadi kalau saya ini pokoknya gini lo, kan ini kembali ke hati masing-masing, kembali ke nasibnya sendiri-sendiri, kembali ke posisinya sendiri-sendiri, jadi setiap orang itu sekarang selamat atau tidak kan kalau di Maiyah elaborasinya sangat luas, apa yang kena ini tidak selamat dan yang kena itu selamat ya tidak bisa”. Ujarnya
“Jadi apakah yang mati itu tidak selamat yang hidup itu selamat kan juga relatif, karena keselamatan yang sejati adalah tidak mempunyai perkara dengan Gusti Allah”. Tutur Cak Nun.
Cak Nun juga menuturkan kita semua harus kuat mental apapun yang ditetapkan Tuhan apapun saja bentuknya dan bentuknya bukan kita yang meregulasi tapi Allah yang menentukan.
“Kalau kita punya sikap pasrah seperti itu mudah-mudahan Gusti Allah menjadi sayang dengan kita, mudah-mudahan itu menghasilkan rasa tidak tega nya Allah kepada kita semua”. Tuturnya
Semoga pesan dan nasihat dari Cak Nun ini bermanfaat bagi kita semua.***
